PT Semen Padang

Alek Nagari Luki di Pabrik Indarung I PT Semen Padang, Demi Lubuk Kilangan Lebih Baik

Atraksi tradisi bantai jawi dan penandatanganan Pakta Integritas akan berlangsung pada 5 Juli 2023 di Pabrik Indarung I PT Semen Padang.

|
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
IST/DOK.PANITIA
Jajaran panitia Alek Nagari (Kanan) diterima oleh Pihak Perusahaan PT Semen Padang untuk membincang Alek Nagari di kantor Semen Padang, Indarung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), 22 Juni 2023 lalu. 

PADA 5 Juli 2023 mendatang, segenap warga sekitar Lubuk Kilangan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar akan disuguhi sebuah atraksi tradisi seperti bantai jawi dan penandatanganan Pakta Integritas.

Rilis yang diterima redaksi Minggu (2/7/2023) menyebutkan kegiatan tersebut akan berlangsung di Pabrik Indarung I PT Semen Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mulai 5 Juli nanti.

“Bantai kabau merupakan bentuk syukur warga Lubuk Kilangan atas ditetapkannya Pabrik Indarung I sebagai warisan budaya benda tingkat nasional,” ujar Ir Edwar, Ketua pelaksana Alek, melalui siaran pers, di Padang, Minggu.

Seperti diketahui, pada 27 Februari lalu Pemerintah RI melalui Kemdikbudristek menetapkan Pabrik yang didirikan sejak 1910 sebagai salah satu warisan budaya benda.

Pengusulan ini dimulai oleh Indarung Heritage Society (IHS) dengan terus berkonsultasi dengan walikota Padang dan jajarannya untuk menjadikan warisan budaya benda Kota Padang.

“Pengusulan itu kami lakukan sejak Februari 2022, yang lalu,” ujar Aidil Usman, Ketua IHS.

Baca juga: Semen Padang Bersama KLHK Deklarasikan Pengembangan KUPS

Kemudian, pengusulan ini baru terlaksana menjelang akhir tahun. Dilanjutkan dengan Warisan Budaya Benda tingkat provinsi dan terus ke tingkat nasional.

HIS kemudian melakukan kolaborasi dengan anggota DPR RI Komini VI, Rieke Dyah Pitaloka serta pihak perusahaan PT Semen Padang untuk mempercepat proses tersebut.

“Alhamdulillah, sudah terwujud. Tinggal langkah berikutnya. Menuju warisan budaya budaya Unesco,” tambah Aidil.

Namun, permasalahan masih menggelayuti pabrik yang berhenti berproduksi pada 1999 lalu. Utamanya, literasi pada masyarakat. Bahwa pentingnya menjaga pabrik itu dari vandalism.

“Itu pentingnya pakta integritas. Kami ingin mengumpulkan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah kini,"ujar Edwar.

Panitia mengajak ninik mamak KAN Lubuk Kilangan untuk ikut berpartisipasi. Gayung bersambut, KAN memberikan dukungan penuh. Bersama panitia, lalu menghadap pada pihak perusahaan.

Pihak panitia kemudian diterima oleh Indrieffouny Indra, selaku Direktur Produksi dan jajarannya pada 22 Juni lalu. Pihak perusahaan pun berkenan dan mendukung demi suksesnya acara serta kegiatan.

“Sekaligus, kami meminta stakeholder di kanagarian untuk ambil bagian edukasi dan pencegahan pencurian tersebut. Apalagi dalam perhelatan Alek Nagari, tentu akan didatangi oleh banyak pengunjung. Penekanan dibagian keamanan baik pabrik maupun keselamatan pengunjung,” kata Indra.

Helat ini menjadi besar karena diusahakan mendatangkan pejabat dari Jakarta,termasuk mengikutsertakan Bundo Kanduang, ormas, sanggar seni, serta ratusan warga yang terlibat langsung.

“Kegiatan helat ini bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk menjadikan Lubuk Kilangan lebih baik terutama di sektor ekonomi,” ujar Basri Datuak Rajo Usali, Ketua KAN Lubuk Kilangan.

Rajo Usali juga mengingatkan, acara ini akan jadi pemersatu seluruh sektor di Lubuk Kilangan dan sekitarnya. (*/rls)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved