Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Jemaah Haji Termuda dari Dharmasraya dan Seorang Bocah Tewas Diserang Buaya
Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Cerita Jemaah Haji Termuda dari Dharm
TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang Cerita Jemaah Haji Termuda dari Dharmasraya, Berangkat Gantikan Kedua Orang Tua yang Telah Tiada.
Kemudian berita Seorang Bocah Tewas Diserang Buaya di Mentawai, BKSDA Sumbar Keluarkan Imbauan.
Baca berita selengkapnya :
1. Naufal Mahdiyya menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) termuda dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) yang akan berangkat ke tanah suci tahun 2023.
Di balik keberangkatannya, tersimpan kisah sedih dari Naufal yang menggantikan orang tua yang telah meninggal dunia.
Naufal merupakan anak semata wayang dari orang tuanya, yang saat ini tinggal sebatang kara di rumahnya. Rumah peninggalan orang tuanya berlokasi di Jorong Beringin Sakti, Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya.
Kedua orang tua Naufal yang bernama Tarmizi dan Jufriyanti, telah mendaftar untuk menjadi CJH sejak tahun 2011.
"Ayah dan ibu mendaftar untuk berangkat haji sejak 2011 dan mendapatkan jadwal keberangkatan pada tahun 2023," ungkap Naufal kepada TribunPadang.com, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: BKSDA Sumatera Barat Terima 3 Owa Ungko Dari Warga Pasaman Barat
Setelah mendaftar sebagai CJH, ayah Naufal meninggal dunia pada tahun 2017.
"Pada saat ayah meninggal tahun 2017, belum ada pelimpahan kursi, jadi uang pendaftaran ayah diambil kembali," ujarnya.
Berselang dua tahun setelah kepergian sang ayah, ibu Naufal yang masih terdaftar sebagai CJH, mendapatkan kenaikan kursi dan direncanakan berangkat pada tahun 2019.
"Pada saat itu, ibu sudah dapat koper untuk berangkat dan juga sudah siap-siap untuk berangkat haji dan juga akan melaksanakan doa bersama sebelum keberangkatan," tutur remaja yang saat ini berusia 19 tahun itu.
Tetapi tuhan berkehendak lain, belum sempat untuk berangkat ke tanah suci, ibu Naufal meninggal dunia pada tahun 2019 tersebut.
Baca juga: BKSDA Sumatera Barat Terima 3 Owa Ungko Dari Warga Pasaman Barat
Diketahui, pada tahun 2019 tersebut kursi dari CJH yang meninggal dunia dapat diurus pelimpahan kursinya kepada pihak keluarga.
Kata Naufal, saat itu, karena pelimpahan kursi tersebut tidak bisa dilakukan pengurus di Sumbar, ia langsung mengurusnya ke Jakarta.
"Jadi saat itu langsung ngurusnya ke Jakarta, setelah dapat nomer kursi dari pelimpahan tersebut, saya disuruh menunggu terlebih dahulu untuk jadwal keberangkatan," imbuhnya.
Dikatakannya, sepeninggalan kedua orang tuanya, Naufal saat itu belum mengetahui mengenai haji tersebut.
"Tetapi ada saran dari adik ibu, untuk saya saja yang menggantikan ibu berangkat ke tanah suci, daripada uang tersebut diambil kembali," terang Naufal.
Keberangkatan Naufal untuk melaksanakan ibadah haji ke Makkah menghadirkan perasaan yang campur aduk dalam hatinya.
Pada satu sisi, Naufal mengaku merasa sedih karena penantian orang tuanya yang cukup lama untuk pergi haji tidak bisa terwujud.

"Di balik kesedihan tersebut, tentunya juga ada rasa senang dan tanggung jawab untuk mengganti orang tua melaksanakan ibadah haji ke Makkah," kata mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Putra Indonesia (UPI) tersebut.
Dengan keberangkatan Naufal untuk melaksanakan ibadah haji, ia berharap nantinya bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua.
"Dengan keberangkatan haji saya ini, ayah dan ibu bisa tersenyum dan senang di surganya Allah, karena melihat anaknya bisa melaksanakan ibadah haji," harap Naufal.
Diketahui, nantinya Naufal tergabung dalam 288 CJH dari Kabupaten Dharmasraya pada kloter 13 dan akan berangkat tanggal 16 Juni 2023.
Baca juga: Update Terbaru Harga BBM Sumatera Barat Juni 2023, Pertamax Rp 12.800 dan Dexlite Rp 12.900
2. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengimbau masyarakat untuk menghindari area yang dianggap ada buaya di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (6/6/2023).
Imbauan ini dikeluarkan karena adanya empat orang anak diserang oleh buaya di Desa Batu Monga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, pada Senin (5/6/2023).
Akibatnya, ada satu orang mengalami luka, satu orang sempat dilaporkan hilang sehingga dilakukan pencarian. Korban akhirnya ditemukan dengan kondisi meninggal dunia pukul 09.15 WIB hari ini.
"Sebisanya masyarakat menghindari areal yang dianggap ada buaya. Kurangi berinteraksi di sungai yang terindikasi ada buaya," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono.
Ia berharap masyarakat untuk menghindari adanya perburuan pakan buaya di habitatnya.
"Seperti burung air, mamalia, dan dilarang penggunaan setrum untuk mengambil ikan," kata Ardi Andono.
Ia mengatakan, jika pakan berkurang di habitat aslinya, maka kemungkinan buaya bergeser untuk mencari pakan.
"Hal itu akan memicu konflik manusia dan buaya," kata Ardi Andono.
Ardi Andono meminta untuk memetakan keberadaan buaya berdasarkan laporan warga.
"Diharapkan adanya pemasangan plang mandiri oleh Desa, sebagai peringatan dini agar tidak beraktivitas di lokasi tersebut," pungkasnya.
3 Berita Populer Sumbar: Speedboat Patroli KKP Dibakar Nelayan, Sopir Bus ALS Berstatus Buron |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR Kernet Bus Laka Maut Tol Padang-Sicincin Ditangkap & Kisah Tukang Sol Sepatu |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Pariaman, IRT di Pessel Miliki 15 Paket Sabu |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Petani Pariaman Terancam Gagal Panen Akibat Hama Wereng dan Kasus Rudapaksa |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Kecelakaan ALS Tewaskan Atlet, Nelayan Hilang hingga Gudang Karton Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.