Unand Kirim 71 Dosen jadi Staf Ahli Nagari, Ditugaskan Inventarisir Masalah dan Potensi Wilayah

Universitas Andalas (Unand) melalui Nagari Development Center mengirim 71 dosen bergelar profesor doktor sampai magister menjadi staf ahli nagari.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Penyerahan staf ahli nagari secara simbolis oleh Rektor Unand Prof Yuliandri kepada Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy serta kepada perwakilan wali nagari di Convention Hall, Unand Sumbar, Rabu (31/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Universitas Andalas (Unand) melalui Nagari Development Center mengirim 71 dosen bergelar profesor doktor sampai magister menjadi staf ahli nagari.

Penyerahan staf ahli nagari ini dilakukan secara simbolis oleh Rektor Unand Prof Yuliandri kepada Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy serta kepada perwakilan wali nagari di Sumbar yang dilaksanakan di Convention Hall, Unand Rabu (31/5/2023).

Ketua Nagari Development Center Feri Arlius menyebut kehadiran staf ahli nagari di nagari, desa atau kelurahan dapat menginspirasi, menjadi motivasi bagi pemerintah terendah di Sumbar.

Selain itu, staf ahli nagari akan menjadi komunikator kepada pihak luar untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan.

"Staf ahli nagari nanti terjun ke nagari untuk menginvetarisir permasalahan dan potensi nagari untuk kemudian dibawa ke Unand, ke Pemda termasuk ke kementerian," ujarnya.

Baca juga: Kabid Humas Polda Sumbar Sebut 2 Mahasiswa FK Unand Pelaku Pelecehan Seksual Alami Depresi

Ia menambahkan, pusat pengembangan nagari Unand juga menghadirkan program konsultasi permasalahan maupun pengembangan potensi nagari melalui klinik nagari.

Rektor Unand Prof Yualiandri mengatakan, Unand mempunyai 1.600 dosen, jika diturunkan semua jadi staf ahli nagari, persaoalan nagari bisa tuntas.

Namun untuk tahap pertama ini, kata Yuliandri, Unand baru mengirim 71 dosen untuk perencanaan nagari termasuk pengatasan stunting. 

"Nagari itu negara kecil, karena semua program di level mana saja fokus atau lokusnya ada di nagari. Semua lembaga biasanya mengagendakan berbagai program meskipun problemnya kadang terjadi tumpang tindih," katanya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito mengatakan di Sumbar terdapat 928 desa atau nagari, kemudian terus terjadi pemekaran menjadi 1.035 desa.

Baca juga: Profil Medo Patria Komisioner KPU Sumbar Periode 2023-2028, Alumnus Fakultas Pertanian Unand

Berdasarkan Indeks Data Membangun (IDM), sudah tidak ada desa di Sumbar yang sangat tertinggal, 20 desa tertinggal, 310 berkembang, 459 maju, 132 mandiri.

Untuk memajukan nagari, kata Suginto membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak sesuai dengan peribahasa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved