Pemilu 2024

Faktor Elektoral Hasil Pencitraan Jadi Nilai Ganjar Dipilih Sebagai Bacapres 2024

Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul memahami soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memilih Gubernur Jawa

Editor: Fuadi Zikri
Ibriza
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diteriaki "Presidenku" oleh ratusan pendukungnya dari PDI Perjuangan. 

TRIBUNPADANG.COM - Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul memahami soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.

“Megawati rupanya tetap memilih capres berdasarkan elektabilitas. Padahal selama ini petinggi PDIP kerap menyatakan eletabilitas tidak menjadi faktor utama untuk memutuskan capres dari PDIP,” kata Jamiluddin kepada Tribunnews, Minggu (23/4/2023).

Bahkan, Jamiluddin Ritonga masih ingat bagaimana Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kerap menyatakan, partainya tidak akan mengusung calon hanya berdasarkan elektoral dan pencitraan.

“Pernyataan itu rupanya tidak terbukti sama sekali. Suka tidak suka, Ganjar sosok yang dibesarkan oleh medsos. Berbekal medsos Ganjar mengumbar pencitraan. Hal itu juga pernah dikritik Puan dan petinggi PDIP lainnya,” kata dia.

Maka itulah, Jamiluddin menilai PDIP rupanya tidak berbeda dengan partai lain yang menggunakan elektoral sebagai tolok ukur utama sebagai capres.

Baca juga: Daftar Tokoh yang Cocok jadi Cawapres Ganjar Pranowo Menurut Presiden Jokowi

“Elektoral yang diperoleh Ganjar itu juga dominan hasil dari pencitraan, bukan kinerjanya. Ganjar selama dua periode menjabat Gubernur Jawa Tengah belum terdengar prestasinya yang monumental. Kinerja Ganjar hanya datar saja,” katanya.

Bahkan, dia menilai belum terdengar prestasi Ganjar yang diakui dunia internasional. Hal ini menguatkan pemilihan Ganjar sebagai capres lebih dominan karena elektoral dari hasil pencitraan.

“Hal itu kiranya akan mengulang Pilpres 2014 dan 2019, di mana rakyat harus memilih capres hasil pencitraan. Karena itu, kalau Ganjar menang sudah terbayang kinerjanya yang tidak akan jauh beda dengan pemimpin yang dihasilkan 2014 dan 2019,” pungkas Jamiluddin

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara resmi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP di Pilpres 2024 hari ini, Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Megawati menyebutkan Ganjar Pranowo dipilih setelah melewati proses panjang.

Baca juga: Ganjar Pranowo Resmi Ditetapkan Sebagai Capres PDIP, Megawati Instruksikan Seluruh Kader Bergerak

“Setelah selama ini memikirkan, melihat dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat, serta memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka pada Hari Kartini ini tanggal 21 April 2023 dan sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non diskriminatif setara dan dijamin oleh konstitusi negara maka pada jam 13.45,"

" Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim menetapkan saudara Ganjar Pranowo yang sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk di tingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata dia saat melalui siaran daring.

Pengumuman calon presiden dari PDI Perjuangan itu disampaikan Megawati secara daring dan dihadiri oleh seluruh kader dan simpatisan PDIP Seluruh Indonesia.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan, pengumuman tersebut sekaligus sebagai Rapat DPP PDI perjuangan yang ke 140.

“Rapat dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ujar Hasto. (*)

___________
Berita ini telah tayang di TribunNews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved