Gerhana Matahari di Sumbar

Pengamatan Gerhana Matahari Hybrida di Sumbar, BMKG: Tampak Sebagian, 20 Persen

BMKG Padang Panjang bersama Kemenag Sumbar melakukan pengamatan gerhana matahari, Kamis (20/4/2025) di halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Penampakan gerhana matahari hybrida dari kamera pemantau BMKG yang dipasang di halaman Masjid Raya Sumbar, Kamis (20/4/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - BMKG Padang Panjang bersama Kemenag Sumbar melakukan pengamatan gerhana matahari, Kamis (20/4/2025) di halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar).

Pengamatan gerhana matahari tampak dilakukan dengan menggunakan tiga teleskop serta kaca mata khusus pengamatan gerhana matahari.

Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi menyebut Sumbar hanya dapat mengamati gerhana sebagian.

Lanjutnya, piringan matahari yang dilewati bulan yang tampak di Sumbar hanya 20 persen.

"Gerhana matahari total itu tampak di Nabire dan sekitar, Provinsi Papua," ujarnya.

Baca juga: Salat Gerhana Matahari di Masjid Raya Sumbar, Khatib Ingatkan agar Jangan Sombong

Ia menambahkan, gerhana matahari di wilayah barat, titik temu matahari dan bulan mulai pukul 09.44 WIB.

Lanjutnya, bayangan bulan masuk ke piringan matahari puncaknya pada pukul 10.44 WIB dan berakhir pukul 11.44 WIB.

Dijelaskannya, gerhana matahari hybrida ini proses alam yang menarik karena ada dua kejadian gerhana dalam sekali waktu, gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.

"Di dunia ini fenomena gerhana hybrida ini terjadi 15 tahun sekali," ujarnya. 

Salat Gerhana Matahari

Salat Gerhana Matahari di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) berlangsung khusuk pada Kamis (20/4/2023).

Salat gerhana matahari digelar sekitar pukul 10.45 WIB dengan imam Irsat, S.Iq. Tampak tujuh shaf jemaah lelaki dan empat shaf jemaah perempuan.

Salat diawali dengan penyampaian ceramah oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

Penyelenggaraan salat digelar dua rakaat, yang mana satu rakat dilakukan dua kali rukuk.

Usai salat, khatib kali ini Solsafad, S.Pd I, MA. menyampaikan bahwa Islam mengajarkan bagaimana melihat fenomena alam gerhana matahari dengan menggelar salat gerhana.

Baca juga: Besok Gerhana Matahari Hibrid Sebagian Bisa Dilihat di Sumbar, BMKG bakal Lakukan Pengamatan

Baca juga: Tata Cara Shalat Gerhana Matahari 20 April 2023, Digelar Berjamaah di Masjid Raya Sumbar

"Gerhana matahari menunjukkan bahwa kita hanya kecil dibandingkan Allah. Sehingga tidak ada kesombongan yang pantas disombong oleh manusia," ujarnya.

Ia juga mengajak jemaah untuk mengagungkan Allah dan mengecilkan diri atau tidak menyombongkan diri.

"Bersegeralah memohon ampun kepada Allah, jika selama ini menyombongkan ilmu, ekonomi, jabatan ataupun apa pun, karena tidak ada yang patut disombongkan," ujarnya.

Usai pelaksanaan salat, jejaran Pemprov Sumbar bersama Kamenag ikut melakukan pengamatan gerhana matahari di halaman Masjid Raya Sumbar. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved