Banjir di Pesisir Selatan

BPBD Sebut 1.500 Rumah Terdampak Banjir di Pesisir Selatan, Akan Dirikan Dapur Umum di Sungai Nyalo

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, sebut ada 1.500 unit rumah terdampak banjir.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
istimewa
BPBD Kabupaten Pesisir Selatan meninjau lokasi bencana di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (25/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, sebut ada 1.500 unit rumah terdampak banjir.

Banjir merendam beberapa kawasan di Kabupaten Pesisir Selatan sejak Jumat (24/3/2023) malam.

Hal itu diakibatkan oleh adanya hujan dengan intensitas cukup tinggi disertai dengan angin kencang yang berlangsung cukup lama.

Baca juga: Banjir di Sungai Nyalo Pesisir Selatan Siklus Tahunan, Tahun Ini Terparah 140 KK Terdampak

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal, menyampaikan bahwa dirinya sudah mendatangi beberapa lokasi kejadian bencana banjir di Pessel.

"Tadi pagi saya sudah melakukan pengecekan ke lapangan bersama dengan Wali Nagari setempat," kata Doni Gusrizal.

Saat ini kondisi banjir sudah surut, dan warga sudah melakukan bersih-bersih di rumahnya masing-masing.

Baca juga: Longsor di Sungai Nyalo Tutupi Jalan ke Kawasan Wisata Mandeh, Ada 2 Titik Dekat Pemukiman

"Data sementara sampai saat ini ada sebanyak 1.500 unit rumah yang terdampak banjir di Kabupaten Pesisir Selatan. Ada sebanyak 10 kecamatan yang terendam banjir," kata Doni Gusrizal.

Doni Gusrizal menyebutkan bahwasanya lokasi yang terparah terdampak banjir adalah di Sungai Nyalo, Kenagarian Sungai Nyalo Mudiak Aia, Kecamatan XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.

Sedangkan untuk informasi kelengkapan data masyarakat yang terdampak banjir, dan apa saja kerugiannya masih menunggu pendataan dari setiap kecamatan.

Baca juga: Banjir di Pesisir Selatan Rendam 10 Ha Lahan Siap Panen, Hanyutkan Ternak dan 10 Kapal Warga

"Berdasarkan keinginan Wali Nagari, akan didirikan dapur umum di Sungai Nyalo. Karena lokasi itu yang terparah setelah saya cek ke lapangan," katanya.

Ia menyebutkan, dapur umum didirikan dikarenakan masyarakat sibuk membersihkan rumahnya, dan perabotan atau peralatan memasak warga juga rusak akibat banjir.

"Karena walaupun kita berikan bantuan sembako, masyarakat tidak akan sempat untuk memasak. Oleh karena itu, kita dirikan dapur umum untuk makanan berbuka," katanya.

Ia menyebutkan, masjid yang terendam banjir sudah dibersihkan sehingga dipastikan untuk ibadah Shalat Tarawih tidak akan terganggu. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved