Ramadhan 2023

Jangan Tidur Setelah Makan Sahur di Bulan Ramadhan, Berbahaya untuk Kesehatan

Setelah makanan sahur masuk ke perut, lambung akan mencerna menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi.

Penulis: Rahmadi | Editor: Rahmadi
Tribunnews.com
Ilustrasi tidur 

TRIBUNPADANG.COM - Banyak orang punya kebiasaan tidur setelah makan sahur di bulan Ramadhan.

Padahal, kebiasaan tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia.

Setelah makanan sahur masuk ke perut, lambung akan mencerna menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi.

Sistem pencernaan butuh 2 jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.

Proses pencernaan ini membutuhkan suplai darah yang tidak sedikit.

Baca juga: Alasan Covid-19, Presiden Jokowi Larang Pejabat dan Pegawai Buka Puasa Bersama di Ramadhan 2023

Itu sebabnya tidak dianjurkan untuk beraktivitas berat, seperti olahraga setelah makan.

Namun ini bukan berarti boleh langsung tidur.

Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru.

Jadi, tidur setelah makan sahur tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan.

Akhirnya, makanan tersebut jadi tertimbun sia-sia dalam perut.

Baca juga: Kemenag RI: Hasil Sidang Isbat Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Bahaya Tidur Setelah Sahur

Melansir HelloSehat, ada beberapa bahaya yang ditimbulkan jika tidur setelah sahur.

1. Menimbun Lemak

Makanan yang masuk ke tubuh akan digunakan sebagai energi. Namun bila setelah makan, Anda memutuskan untuk tidur, tentu kalori akan disimpan menjadi lemak.

Dalam jangka panjang, kebiasaan tidur setelah makan bisa membuat lemak tubuh semakin menumpuk, apalagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan lemak.

Baca juga: 3 Menu Buka Puasa Irit dan Banyak Diminati, Telur Dadar, Perkedal Kentang, Kolak Pisang

Di samping itu, tidur setelah makan sahur juga membuat perut jadi cepat lapar. Alhasil, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat Anda makan lebih banyak saat buka puasa.

2. Asam lambung naik

Maag adalah keluhan yang umum terjadi. Biasanya, muncul akibat telat makan.

Walaupun dapat membaik dengan sendirinya, maag bisa saja semakin bertambah parah.

Ini bisa menjadi bahaya jika punya kebiasan sering tidur setelah makan sahur.

Baca juga: Doa Niat dan Buka Puasa Ramadhan Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, Terjemahan

Pasalnya, pada kondisi ini sistem pencernaan tidak mencerna makanan dengan baik.

Lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya.

Di samping itu, ketika tidur, gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan.

Asam lambung bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.

Hal tersebut dapat bisa menyebabkan perut mulas, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.

Baca juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, Masyarakat Sungai Pisang Ikuti Tradisi Limau Barongge

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bila kebiasaan tidur setelah sahur membuat jumlah asam lambung yang dihasilkan menjadi terlalu banyak.

Selain menyebabkan masalah asam lambung naik (heartburn), kondisi tersebut juga bisa berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.

GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu.

4. Sembelit

Normalnya, butuh waktu dua jam untuk tubuh mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong.

Baca juga: Doa Niat dan Buka Puasa Ramadhan Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, Terjemahan

Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses.

Namun, tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama “berdiam diri” dalam perut.

Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Ini karena usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat.

Alhasil, butuh usaha keras untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Lengkap dengan Tata Caranya, Diawali Salam hingga Membaca Surat Yasin

Risiko sembelit selama bulan puasa akan jadi lebih besar, karena umumnya tubuh kurang mendapatkan cairan dari biasanya.

5. Stroke

Tidur setelah sahur membuat sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan.

Ini artinya lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar kerjanya.

Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur.

Baca juga: Pemko Payakumbuh Gelar, Syukuran dan Doa Bersama jelang Bulan Suci Ramadhan

Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini membuat otak bisa kekurangan oksigen.

Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak bisa mengalami stroke.

Teori lainnya mengatakan bahwa risiko stroke akibat langsung tidur setelah makan terkait dengan peningkatan asam lambung yang menyebabkan sleep apnea dan memicu stroke.

Selain itu, setelah makan akan terjadi perubahan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah yang mungkin dapat berdampak pada peningkatan risiko stroke.

Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke iskemik yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.

Baca juga: Rayakan HUT ke-25 Kementerian BUMN, Semen Padang Semarakkan Jalan Sehat Bersama BUMN di Temanggung

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahu banyaknya bahaya tidur setelah makan sahur. Sebaiknya tidak dilakukan demi menjaga kesehatan.

 

Sumber: BangkaPos.com

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved