Kota Padang

Pejalan Kaki Meninggal Akibat Temperan Kereta Api Sibinuang yang Sedang Uji Coba di Padang

Seorang pemuda meninggal dunia akibat terkena temperan kereta api Siminung yang sedang uji coba di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Lokasi adanya seorang pemuda tertabrak kereta api di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang pemuda meninggal dunia akibat terkena temperan kereta api Siminung yang sedang uji coba di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (14/3/2023).

Akibat kejadian ini membuat korban yang bernama Imam Roberto (19) warga Denai Pamulang, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah meninggal dunia.

"Agar kejadian seperti itu tidak berulang kembali, kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan raya untuk selalu berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang," kata Humas PT KAI Divre II Sumbar, Yudi, Selasa sore.

Ia meminta pengendara untuk mengurangi kecepatan, berhenti sejenak, dan pastikan tidak ada kereta yang melintas.

"Akan lebih baik jika volume pemutaran musik atau radio diperkecil agar dapat mendengar lebih baik suara kereta api jika akan melintasi," kata Yudi.

Baca juga: Seorang Pemuda Meninggal Dunia Akibat Tertabrak Kereta Api di Kota Padang

Baca juga: Minibus Ringsek Dihantam Kereta Api Saat Melintas di Jalan Adinegoro Linggar Jati Padang

Yudi meminta pengendara kendaraan untuk mendahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan Undang-undang 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124 dan Undang-undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114.

Selanjutnya memperhatikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan Jalan.

"Keselamatan di perlintasan sebidang merupakan tanggung jawab bersama. Kecelakaan sebidang tentu akan memberikan dampak dan kerugian pada kedua pihak," katanya.

Kata dia, kerugian ini datang dari pengguna jalan raya maupun PT KAI, yang tidak hanya berupa kerugian materi, tetapi juga jiwa.

"Demi keselamatan bersama, mari kita budayakan slogan "BERTEMAN", yaitu berhenti, tengok kanan kiri, aman, baru jalan," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved