Kota Pariaman
Waspada! Ini Penjelasan Kepala Dinkes Sumbar Soal Penularan Penyakit Polio
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) Lila Yanwar mengatakan, saat seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Polio merupakan penyakit menular melalui kontak orang ke orang, sehingga perlu kehati-hatian dan pengetahuan masyarakat untuk mengatasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) Lila Yanwar mengatakan, saat seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.
"Virus polio ini hidupnya di air, sehingga perlu antisipasi masyarakat melalui imunisasi jika tertular virus polio," terangnya saat melaunching Crash Program Imunisasi Polio di Kota Pariaman, Senin (6/3/2023).
Lebih lanjut ia menerangkan virus polio yang sudah berkembang biak di dalam tubuh nantinya akan menular ke yang lingkungan sekitar melalui feces.
Virus ini dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Baca juga: Kenali Penyakit Polio yang Telah Ditetapkan KLB di Aceh, Bisa Menyebabkan Kelumpuhan
Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.
Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi.
Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.
Baca juga: Dalam Sepekan Kedepan Sumbar Targetkan 480 Ribu Anak dapat Imunisasi Polio
Kebanyakan orang terinfeksi tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali.
Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.
Pariaman Lawan Hama Wereng dengan Teknologi, Drone Penyemprot Siap Beraksi pada 2026 |
![]() |
---|
Dukung Ketahanan Pangan, Pemko Pariaman Usulkan Anggaran Rp93 Miliar ke Pusat untuk Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Gagas Kapal Katamaran ke Pulau Bando untuk Tarik Wisatawan |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Pariaman Soroti Irigasi Anai 2, Tujuh Tahun Beroperasi Tak Berdampak Pada Petani |
![]() |
---|
Dermaga Apung Pulau Angso Duo Pariaman Butuh Dukungan Pemerintah Pusat untuk Dongkrak PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.