Kota Bukittinggi
Siap-siap, PKL di Jam Gadang Bakal Pakai Baju Adat saat Berjualan, Wako: untuk Menarik Wisatawan
Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan objek wisata Bukittinggi diminta Wali Kota untuk mengenakan pakaian adat selama berdagang. Erman Safar menyebut...
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan objek wisata Bukittinggi diminta Wali Kota untuk mengenakan pakaian adat selama berdagang.
Penggunaan pakaian adat itu, disebut-sebut sebagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat berwisata di Kota Bukittinggi.
Selain itu, juga salah satu langkah untuk menarik wisatawan datang ke objek wisata di Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan, pakaian adat yang dipakai pedagang untuk berjualan itu serupa baju khas Minangkabau.
"Para pedagang akan memakai baju berwarna hitam Taluak Bulango, celana batik dan pakai penutup kepala," kata Erman, Jumat (27/1/2023).
Baca juga: Berkah Perayaan Tahun Baru di Bukittinggi, Fotografer di Jam Gadang Raup Untung Puluhan Kali Lipat
Tak hanya berpakaian adat, Erman menyebut, para PKL di Bukittinggi juga diberikan bekal nilai-nilai kebudayaan. Lalu, bakal tampak pedagang yang resmi dengan yang tidaknya.
Erman menuturkan, untuk PKL yang perempuan, bakal diminta memakai baju kurung atau gamis berwarna hitam. Ini gunanya sebagai tanda pengenal dan ciri khasnya.
Berdasarkan data Pemko Bukittinggi, kata Erman, sebanyak 450 lebih PKL berjualan di sekitar Jalan Cindua Mato, Jalan Minangkabau, Pasar Atas, Pasar Lereng, Jenjang Gudang hingga seputar pedestrian Jam Gadang.
"Seluruh akses akan kita tata kembali, jika pedagang ini melanggar maka kita cabut izinnya dan tidak boleh berjualan lagi di tempat itu," terang Erman.
Baca juga: Ada Kampung Kuliner di Jam Gadang, Pengunjung Bisa Cicipi Olahan dari Puluhan UMKM di Bukittinggi
"Garis besarnya adalah ekonomi sulit, lalu kami carikan solusinya PKL dibekali nilai-nilai kebudayaan dalam bentuk pakaian, kemudian mereka ini jadi saya tarik sendiri oleh pengunjung," tambahnya.
Selain pakaian, Erman menyebut, jenis dagangan yang dijual di sekitar Jam Gadang juga bakal diperketat.
"Dagangan yang memang tidak menghasilkan sampah, diprioritaskan bisa berjualan di seputar pedestrian Jam Gadang," pungkas Erman. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Jalan Ditutup 2,5 Jam di Bukittinggi Minggu Pagi, Rute Lari Peserta Police Women Run 2025 Steril |
![]() |
---|
Lokasi Parkir yang Disiapkan Polresta Bukittinggi saat Police Women Run 2025 |
![]() |
---|
Police Women Run 2025 di Bukittinggi Tembus 3.700 Peserta, Jalan di Sekitar Jam Gadang Ditutup |
![]() |
---|
Rekayasa Lalu Lintas saat Women Run 2025 di Bukittinggi, Dialihkan ke Kampung Cina |
![]() |
---|
RSUD Bukittinggi Terima Bantuan Mobil Antar Jemput Pasien dari Bank Nagari, Permudah Warga Berobat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.