Kaesang Putra Jokowi Ingin Berpolitik, Sekjen PDIP: Satu Keluarga Tak Boleh Beda-beda Partai
Baru-baru ini putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menyampaikan keinginannya untuk terjun ke dunia politik. Ia menyusul kakaknya, ...
TRIBUNPADANG.COM - Baru-baru ini putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menyampaikan keinginannya untuk terjun ke dunia politik.
Ia menyusul kakaknya, Gibran Rakabuming yang telah dulu berpolitik dan kini telah menjabat sebagai Wali Kota Solo. Selain itu juga ada kakak iparnya, Bobby Nasution yang kini menjabat Wali Kota Medan.
Keinginan Kaesang untuk berkecimpung di ranah politik pun disambut baik oleh banyak partai, tak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau akrab dikenal PDI-Perjuangan atau PDIP.
Diketahui, kedua kakaknya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution merupakan kader dari PDIP, termasuk Presiden Jokowi sendiri.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan menerima Kaesang Pangarep bila ingin berkarya di politik lewat PDIP, mengikuti jejak Jokowi dan Gibran Rakabuming.
Baca juga: HUT ke-50 PDIP, Megawati: Bahasa Daerah yang Punah Sudah Ada Loh, Harus Dipertahankan
Apalagi, kata Hasto, di PDIP tak dikenal yang namanya satu keluarga inti (ayah, ibu, anak, red) berada dalam partai politik yang berbeda-beda.
Karena itu, Hasto menilai akan lebih baik bila Kaesang masuk ke PDIP, dimana Presiden Jokowi dan Gibran adalah kader PDIP.
"Ya sekiranya (Kaesang, red) mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," kata Hasto kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun.
"Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," kata Hasto.
Baca juga: Tangis Megawati Pecah saat Berpidato dalam HUT PDIP ke-50, Kader Harus Dekat dengan Rakyat
Politikus asal Yogyakarta ini menjelaskan, PDIP tentu sangat terbuka bagi Kaesang untuk bergabung dan mengajukan permohonan untuk bergabung ke PDIP.
Sebab dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif sehingga siapa pun itu, harus mengajukan permohonan kalau mau bergabung ke PDI Perjuangan.
"Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," kata Hasto.
Kepentingan kolektif partai ini, lanjut Hasto, didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita bung karno dalam pemberdayaan wong cilik, rakyat marhaen.
"Karena itu lah harus muncul sebagai sebuah kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," kata Hasto.
Isi Buku Jokowi's White Paper Karya Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Sianipar |
![]() |
---|
Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Sentil Isu Ijazah dan Sosok Mulyono yang Bikin Heboh |
![]() |
---|
Fakta Jokowi Laporkan Abraham Samad soal Ijazah, Klaim Tak Sebut Nama: Hanya Peristiwa |
![]() |
---|
Komentar Soal Ijazah Jokowi Viral, Mantan Rektor UGM Mengaku Tak Tahu Sedang Direkam |
![]() |
---|
Mantan Rektor UGM Cabut Klaim soal Ijazah Jokowi, Sebut Direkam Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.