Momen Nataru, Polda Sumbar Waspadai Aksi Terosisme dan Kenaikan Angka Kecelakaan
Irjen Pol Suharyono menjelaskan sampai saat ini untuk kondisi Sumatera Barat masih aman terkendali dari adanya dugaan terorisme.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kapolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) mewaspadai ancaman dari para pelaku terorisme pada saat Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Hal itu dikatakan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, setelah melakukan apel gelar pasukan persiapan Nataru.
"Tentunya yang paling utama adalah terorisme kalau kita mengacu kepada Jawa Barat dan Polsek Kastana, sehingga kita diperintahkan agar jangan terjadi hal seperti itu," kata Irjen Pol Suharyono, Kamis (22/12/2022).
Irjen Pol Suharyono menjelaskan sampai saat ini untuk kondisi Sumatera Barat masih aman terkendali dari adanya dugaan terorisme.
"Kami tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya Forkopimda, termasuk tokoh adat, masyarakat, agama, Politik, dan lainnya untuk dapat mewujudkan keamanan di negeri kita tercinta ini," katanya.
Baca juga: Operasi Lilin 2022 Polres Sijunjung Siagakan 140 Petugas Gabungan, Ada Pos Pelayanan di Kiliran Jao
Irjen Pol Suharyono juga mengantisipasi kenaikan angka kecelakaan pada saat Nataru, karena kemungkinan masyarakat dari luar akan banyak datang ke Sumbar.
"Akibatnya membuat jalur-jalur menjadi macetan sehingga rawan terjadnya kecelakaan lalu lintas. Jangan sampai melakukan pelanggaran-pelanggaran," katanya.
Ia memberikan arahan agar para pengendara berhati-hati pada saat berkendara dengan cara mengurangi kecepatan karena jalur di Sumbar banyak tanjakan, turunan, dan belokan tajam.
"Jangan sampai muncul korban di tempat keramaian seperti tempat hiburan, tempat rekreasi, apalagi di pantai saat ini ombaknya sedang tinggi," katanya.
Diingatkannya untuk masyarakat yang akan berlibur ke pantai untuk berhati-hati dan menjaga putra putrinya saat bermain di pantai.
Baca juga: Polres Agam Kerahkan 128 Personel untuk Pengamanan Nataru, Disebar di 5 Pos
"Kita juga mengantisipasi kejahatan konvensional, siapa tahu adanya peredaran narkoba di tengah perayaan. Seharusnya momentum akhir tahun ini menjadi waktu untuk intropeksi diri," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)