Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Kucing Emas Langka di Solok dan Target Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik
Simak berita populer Sumbar hari ini, ada berita tentang kucing langka yang ditemukan warga di Solok dan target pembangunan flyover Sitinjau Lauik.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumatera Barat (Sumbar) selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang kucing langka yang ditemukan warga di Solok dan target pembangunan flyover Sitinjau Lauik.
1. Kucing Emas Ditemukan di Solok Banyak Luka dan Berparasit, Tim Kalaweit: Riskan Diselamatkan
Dokter hewan dari NGO Kalaweit Rina Iswati mengatakan, kondisi fisik kucing emas yang ditemukan warga di Kelurahan Laiang, Kota Solok, mengalami malnutrisi.
Diketahui, setelah melakukan pemeriksaan awal, terdapat sejumlah luka di bagian leher dan kaki hewan tersebut.
"Kalau melihat kondisi fisik, sepertinya sudah terinfeksi parasit. Ini sangat riskan untuk bisa diselamatkan," katanya.
Kucing emas yang diketahui berkelamin jantan tersebut diperkirakan masuk dalam kategori dewasa.
Kendati demikian, Rina akan mencoba melakukan perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Kucing Emas Ditemukan Warga Kota Solok Malnutrisi, Segera Jalani Perawatan di Kalaweit Supayang
"Kita akan coba obati dulu, dan membersihkan infeksi pada bagian-bagian yang luka," katanya.
Rini menyebut, Kalaweit baru kali ini mendapat laporan ada kucing emas yang luka dan mendekat ke pemukiman.
"Kami sebelum ini juga pernah merawat kucing hutan, tapi untuk kucing emas baru kali ini," lanjutnya.
Saat melakukan pengecekan awal, tim kesehatan tampak menyuntikkan bius agar hewan tersebut tidak stres saat dibawa ke posko Kalaweit.
"Mudah-mudahan bisa terselamatkan," harapnya.
Baca juga: Kronologi Kucing Emas Muncul di Solok, Warga: Sudah Terlihat Sejak 3 Hari, Diusir Diam Saja
Sebelumnya diberitakan, kucing Emas (Pardofelis temminckii) yang ditemukan warga di Kelurahan Laiang, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), diserahkan ke NGO Kalaweit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Petugas Pengendali Ekosistem Hutan dari BKSDA Resort Barisan Solok Jumanda Putra menyebutkan, Kalaweit merupakan lembaga non profit yang konsen terhadap pelestarian primata.