5 Tempat Wisata Sumatera Barat di Sawahlunto, Cocok Bagi yang Ingin Tau Sejarah Tambang Batu Bara

TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO - Tempat Wisata Sumatera Barat yang ada di Sawahlunto ada beragam mulai dari museum hingga lubang tambang.

Bagi yang ingin mengetahui tentang sejarah pertambangan batu bara di Sawalunto, tempat wisata ini bisa dijadikan tujuan.

Berikut tempat Wisata Sumatera Barat di Sawahlunto :

1. Lubang Mbah Suro 

Lubang Mbah Suro berlokasi di Jalan Abdurrahman Hakim, Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Lubang Mbah Suro memiliki panjang 1,5 kilometer.

Pengunjung yang ingin mengetahui bagaimana dahulunya para pekerja tambang batu bara bekerja dapat melihat langsung ke dalam Lubang Mbah Suro ini.

Sebelum memasuki Lubang Mbah Suro, pengunjung nantinya akan dipandu dan diwajibkan menggunakan sepatu khusus dan helm yang sudah disediakan.

Bahkan nantinya pengunjung akan mendapatkan sertifikat setelah mengunjungi Lubang Mbah Suro.

2. Museum Goedang Ransoem

Museum Goedang Ransoem ini beralamat di Jalan Abdurrahman Hakim, Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Museum ini menyimpan banyak sejarah tentang Kota Sawahlunto dahulunya sebagai kota tambang batu bara.

Museum Goedang Ransoem saat ini masih berdiri kokoh. Di dalamnya pengunjung bisa melihat peralatan masak untuk pekerja tambang hingga peralatan yang digunakan pekerja untuk menambang batu bara.

3. Museum Kereta Api 

Museum Kereta Api di Sawahlunto terletak di Jalan Ahmad Yani, Teleng, Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Museum Kereta Api ini sebelumnya merupakan stasiun kereta api dan sejak 2005 telah berhenti dan kemudian dijadikan sebagai museum.

Di dalam Museum Kereta Api ini pengunjung dapat melihat barang antik peninggalan berupa peralatan kereta api, mesin hitung, mesin ketik hingga dokumentasi kereta api yang berisikan sejarah adanya jalur kereta api di Sumatera Barat.

Museum Kereta Api di Sawahlunto ini termasuk yang tertua di Indonesia setelah Museum Kereta Api di Ambarawa.

4. Kerkhof atau Pemakaman Belanda