Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka, Puisi Gadis Peminta-minta
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka, membahas tentang puisi berjudul "Gadis Peminta-minta" karya Toto S. Bachtiar.
TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka, membahas tentang puisi berjudul "Gadis Peminta-minta" karya Toto S. Bachtiar.
Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka dilansir dari berbagai sumber.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan tugas Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia.
Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 183 Kurikulum Merdeka, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 175-176 Kurikulum Merdeka, Pro dan Kontra Puisi Esai
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 170, Kata Konkret Puisi Cintaku Jauh di Pulau
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166-167 Kurikulum Merdeka, Jenis Citraan dalam Puisi
Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.
Setelah membaca dengan saksama puisi di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
1. Perasaan apa yang ingin diungkapkan penyair dalam puisi tersebut? Jelaskan!
Jawaban: Puisi tersebut berisi tentang rasa kesedihan dan ada rasa keharuan dari penyair terhadap keadaan dari gadis peminta-minta pembawa kaleng kecil.
Rasa kesedihan dan juga adanya perasaan yang haru tersebut digambarkan dalam kalimat yang berbunyi, Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka.
2. Jelaskan bagaimana nada dan suasana yang terkandung dalam teks puisi di atas!
Jawaban: Suasana yang terasa dalam puisi “Gadis Peminta-Minta” karya Toto S. Bachtiar ialah suasana sedih, haru, iba, dan penuh empati.
Suasana sedih dan haru tampak pada saat si aku bertemu dan melihat seorang gadis kecil meminta-minta dengan kaleng kecilnya.
Walau wajah gadis itu tersenyum dan menatap tengadah pada si aku, tetapi tetap membuat jiwanya seakan hilang karena sedih dan haru.
Selain itu, suasana iba dan empati muncul saat si aku mengungkapkan kepeduliannya untuk dapat berkunjung ke tempat tinggal gadis peminta-minta di bawah jembatan yang tergenangi air kotor.
3. Jelaskan makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut!