Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka Analisis Diksi Nyanyian Grimis

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka, membahas tentang analisis diksi Nyanyian Grimis karya Soni Farid Maulana.

Editor: Rizka Desri Yusfita
buku bahasa indonesia kelas 10 Kurikulum Merdeka
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka 

TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka, membahas tentang analisis diksi Nyanyian Grimis karya Soni Farid Maulana.

Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka dilansir dari berbagai sumber.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan tugas Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166-167 Kurikulum Merdeka, Jenis Citraan dalam Puisi

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 165, Telaah Majas dalam Puisi Padamu Jua

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 163 Kurikulum Merdeka Pengertian Puisi dan Sumbernya

Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.

Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.

Diksi

Tulislah pilihan kata-kata yang memiliki maksud atau makna tertentu dalam puisi di atas!

Tabel 6.11 Isian diksi puisi Nyanyian Grimis

1. Kata dalam puisi: Kuntum kesepian

Makna/penafsiran:

Rasa sepi diibaratkan penyair seperti bunga. Kata kuntum umumnya digunakan untuk bunga.

Hal ini bermakna sekalipun merasa sepi, tetapi mengandung keindahan tertentu.

2. Kata dalam puisi: Seluas kalbu

Makna/penafsiran:

Kata kalbu bersejajar dengan hati, perasaan, dan batin.

Hal ini bermakna sesuatu yang dirasakan penyair dengan segenap hati, seluruh batin, dan sepenuh jiwa.

3. Kata dalam puisi: Lengkung pelangi

Makna/penafsiran:

Pelangi mengandung makna keindahan.

Hal ini menggambarkan sesuatu yang indah, penuh warna, membuat tenteram, dan menimbulkan kenyamanan pada penyair.

4. Kata dalam puisi: Kawah gunung berapi

Makna/penafsiran:

Kata kawah gunung berapi merupakan perumpamaan sesuatu yang akan meledak-ledak, tersimpan dipendam, tetapi bisa meletus dahsyat.

Hal ini digunakan penyair untuk perlambang rindu yang dirasakannya.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 140 Kurikulum Merdeka Kesalahan Penulisan Tanda Baca

Majas (gaya bahasa)

Tuliskan majas (gaya bahasa) yang terdapat dalam puisi di atas! Apa efek atau kesan yang ditimbulkannya?

Tabel 6.12 Isian majas puisi Nyanyian Grimis

1. Jenis majas: Majas Personifikasi

Larik: Nyanyian Gerimis

Makna/Penafsiran: Yang dapat bernyanyi adalah manusia.

Jika "gerimis bisa bernyanyi", maka seolah-olah gerimis bertindak seperti manusia, sehingga ini termasuk majas personifikasi.

2. Jenis majas: Majas Metafora

Larik: Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu

Dipetik hangat percakapan juga gerak sukma

Makna/Penafsiran: Dipetik adalah pekerjaan yang dilakukan untuk buah dan bunga.

Pada baris puisi di atas, kata "dipetik" diperuntukkan pada kondisi "kesepian".

3. Jenis majas: Majas Sinestesia

Larik: hangat percakapan.....

Makna/Penafsiran: Majas sinestesia secara sederhana dapat diartikan sebagai pertukaran kata yang digunakan berdasarkan indra tertentu.

Baris di atas menggunanakan kata "hangat" untuk percakapan.

"Hangat" seharusnya digunakan untuk sesuatu yang dapat diketahui menggunakan indra peraba, secangkir teh hangat.

Percakapan yang merdu, misalnya samasama menggunakan indra pendengar.

Maka penggunaan hangat dalam frasa hangat percakapan merupakan majas sinestesia.

Tipografi (pewajahan puisi)

Jelaskan bagaimana bentuk tata wajah puisi di atas!

Tabel 6.13 Isian tipografi puisi "Nyanyian Grimis"

1. Aspek Tampilan: Pengaturan bait dan baris

Penjelasan/Deskripsi:

Puisi terdiri atas tiga bait.

Bait pertama memiliki enam baris.

Bait kedua terdiri atas lima baris. Adapun bait ketiga mengandung sepuluh baris.

Masing-masing baris terdiri atas 3 sampai dengan 7 kata.

2. Aspek Tampilan: Bentuk tampilan puisi

Penjelasan/Deskripsi:

Bait pertama ditampilkan teratur rapi rata kiri untuk semua baris.

Pada bait kedua, penyair mengubah tampilannya.

Bentuk tampilannya seperti membentuk pola zig-zag atau seperti huruf z.

Hal ini dapat bermakna ketidakteraturan dan sesuatu yang berliku-liku.

Sama halnya pada bait ketiga, dengan jumlah baris lebih banyak, penyair membentuk pola zig-zag pada tampilannya.

3. Aspek Tampilan: Penulisan tanda baca

Penjelasan/Deskripsi:

Pada bait pertama, setiap baris diawali huruf kapital tanpa tanda baca titik di akhirnya.

Hanya terdapat satu tanda titik pada baris kedua menjelang akhir baris.

Pada bait kedua, setiap baris juga diawali huruf kapital, tetapi tidak ada tanda baca satu pun pada bait kedua.

Adapun pada bait ketiga, huruf kapital juga ditempatkan pada setiap awal baris.

Tanda baca yang terdapat pada bait ketiga adalah tanda tanya (?) pada baris ke-13 serta tanda titik (.) pada pertengahan baris ke-15 dan baris ke-16.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 133, Struktur Teks Biografi R.A Kartini

Pengaturan Rima

Tabel 6.7 Menjelaskan pengaturan rima dalam teks puisi

1. Pengaturan Rima: Bait 1

Penjelasan/Deskripsi:

Rima akhir bait pertama tidak berpola karena di akhir baris terdiri atas kata-kata: hujan, kuntum, kalbu, sukma, terpendam, dan muara.

Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-u-u-a-a-a.

2. Pengaturan Rima: Bait 2

Penjelasan/Deskripsi:

Rima akhir bait pertama tidak berpola karena di akhir baris terdiri atas kata-kata: keheningan, di bumi, matamu, pelangi, dan telaga.

Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-i-u-i-a.

3. Pengaturan Rima: Bait 3

Penjelasan/Deskripsi:

Rima akhir bait pertama tidak berpola karena di akhir baris terdiri atas kata-kata: nyanyian, itu, berapi, napasmu, lautan, hujan, hujan, rambutmu, bahasa, dan berdua.

Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-u-i-u-a-a-a-u-a-a.

Disclaimer: Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 179 Kurikulum Merdeka ini hanya sebagai bahan referensi dalam menjawab pertanyaan.

TribunPadang.com tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam kunci jawaban ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved