Sinetron Indonesia
Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022, Dafri dalam Bahaya, Syifa Alami Firasat Buruk
Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022, Syifa alami firasat buruk saat Dafri dalam bahaya. Ia pun berdoa agara suaminya baik-baik saja.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Nika Afrilia
TRIBUNPADANG.COM - Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022, Dafri selamat dari bahaya, sementara Resti temui Rahmad untuk balas dendam.
Berikut ini adalah rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022 atau episode 17.
Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022 ini berisi cerita lengkap Tajwid Cinta episode 17 yang tayang kemarin sore.
Dalam Tajwid Cinta episode sebelumya, Rizky berlari tergesa-gesa sambil mencari Dafri. Saat menemukannya, dia melihat elevator pengangkut barang tidak stabil.
Orang-orang di elevator melempar barang yang mereka pegang.
Rizky berlari sekencang mungkin sambil meneriaki nama Dafri. Dafri menjadi cemas melihat ayahnya yang berteriak dan berlari ke arahnya.
Baca juga: Rangkuman Tajwid Cinta 29 November 2022: Gagal Menyelinap, Dafri Masih Penasaran Soal Perasaan Syifa
Baca juga: Rangkuman Tajwid Cinta 21 November 2022, Dafri Bingung Syifa Minta Perceraian Dipercepat
Cerita kemudian rewind, 5 jam sebelum Rizky berhasil menemui Dafri.
Saat Syifa hendak berangkat kerja, Dafri menyapanya di depan rumah.
Syifa mendekati Dafri dan mengatakan dia melihat Dafri di balkon kamarnya semalam.
Dafri terkejut karena tidak tahu Syifa melihatnya. Dia berkata hal itu tidak akan terjadi lagi dan langsung pamit karena malu.
Nadya kemudian keluar rumah dan melihat Syifa berdiri di depan rumah Dafri.
Nadya menurunkan kaca mobil saat berpapasan dengan Syifa. Indri yang melihat itu berkata pagi-pagi suasana sudah terasa panas.
Nadya kemudian bertemu dengan seorang laki-laki yang ia tugasi mencari ilham.
Namun, karena Ilham tidak kunjung didapat, Nadya meminta laki-laki itu mencari orang yang mirip dengan Ilham.
Sementara itu, Dafri yang sibuk bekerja di konstruksi bangunan, kembali terfikirkan soal Syifa. Tiba-tiba Alina menelfon.
Baca juga: Rangkuman Tajwid Cinta 20 November 2022: Kecemburuan Syifa Melihat Dafri dan Alina Bermesraan
Pikirannya kalap karena khawatir Alina akan menanyakan hal yang sama dengan Syifa.
Ternyata, Alina tidak menanyaka hal itu sama sekali. Dafri semakin bingung.
Hal itu membuat Alina curiga. Dia berkata pada Dafri bahwa Dafri seperti memkirkan orang lain, dia sering tidak fokus berbicara dengan Alina belakangan ini.
Dafri membuat alasan bahwa dia baru sampai di tempat kerja dan ada beberapa pekerjaan.
Alina berkata Dafri hanya membuat alasan untuk mengalihkan pembicaraan.
Alina lantas menutup telepon dan masuk ke butiknya. Di sana dia bertemu dengan Syifa.
Syifa menghiburnya dengan mengatakan mungkin Dafri sedang sibuk bekerja. Dia meyakinkan Alina bahwa Dafri mungkin sedang tegang karena tempat kerjanya.
Alina berkata mungkin itu ada benarnya dan meminta maaf pada Dafri melalui pesan.
Namun, pesan itu tak sempat dibaca Dafri karena hp-nya mati.
Di tempat lain, seorang perempuan mendapat Rahmad yang masuk ke kantornya.
Baca juga: Tajwid Cinta Episode 11, Alina Berhasil Lewati Masa Kritis, Syifa Tak Sengaja Bertemu Ilham
Dia meneriaki Rahmad yang sedang menelfon dan mendorongnya.
Dia marah, menarik kerah baju Rahmad, dan bertanya apa yang dilakukan Rahmad pada sepupu perempuan itu.
Perempuan itu mengangkat tangannya untuk memukul Rahmad. Tapi satpam menghentikannya.
Orang-orang mulai berkerumun. Beberapa orang menahan perempuan itu, tapi tenaganya begitu besar hingga hampir saja tangannya mencapai wajah Rahmad.
Rizky mendekati Rahmad. Dia berkata pada Rizky dirinya tidak mengenal perempuan itu.
Rizky yang penasaran, mendekati perempuan itu. Dia ragu-ragu untuk kembali mendekati Rahmad.
Lalu panggilan masuk dari Syifa. Dia berkata dia tiba-tiba khawatir pada Dafri, terlebih setelah bercerita dengan Alina.
Rizky langsung berpamitan pada Rahmad.
Dia mendapati Dafri berdiri di bawah elevator. Rizky langsung meneriaki Dafri karena bahan bangunan jatuh dari elevator.
Rizky mendorong Dafri.
Prak!
Bahan bangunan yang teryata keramik besar, menghantam tanah dan pecah.
Dafri kaget dan terdiam karena syok.
Rizky kemudian berkata Syifa tadi menelfonnya karena khawatir.
Baca juga: Tajwid Cinta Episode 10, Jebakan Nadia Salah Sasaran, Alina Kecelakaan hingga Pendarahan di Otak
Dafri teringat bahwa hp-nya ada di kantor. Dia mengambil telepon dan menelfon Syifa.
Syifa baru saja selesai berdoa dan segera mengangkat telepon. Dia berbicara sambil menangis.
Kemudian dia tersadar dengan caranya berbicara dan mematikan telepon.
Alina datang dan melihat Syifa menangis. Syifa berkilah dengan alasan tadi mendoakan kebaikan untuk Alina dan Dafri.
Alina tidak tersentuh sama sekali. Wajahnya masih biasa-biasa saja.
Rizky mendatangi Rahmad yang sedang beristirahat di ruangannya. Dia memeriksa lengan Rahmad.
Ternyata ada luka di sana, jadi Rizky mengobati lukanya.
Usai mengobati, Rizky dan dan Rahmad membahas kejadian tadi.
Rahmad berkata dia tidak mengenal perempuan itu dan kenapa dia melakukan hal seperti sebelumnya.
Satpam masuk dan melaporkan bahwa perempuan itu berhasil meloloskan diri.
Rizky marah, namun ditenangkan oleh Rahmad. Rahmad berkata agar keamanan diperketat dan dia ingin ada penjaga di rumahnya.
Rizky kaget dan mengira perempuan itu adalah pelakunya.
Rahmada menjawab, pelaku semalam adalah laki-laki. Jadi mereke berkesimpulan ada kemungkinan perempuan dan laki-laki itu bekerja sama.
Sementara itu, perempuan yang tadi menyerang Rahmad untuk membalaskan dendam sepupunya, Dilla. Rahmad sudah membuat Dilla dan Syifa menderita.
Dia akan membuat Rahmad menderita dengan menganggu Alina.
Baca juga: Rangkuman Tajwid Cinta Episode 9, Dafri dan Syifa Berpegangan Tangan di Belakang Alina
Cerita kemudian beralih ke Syifa dan Alina.
Syifa awalnya ragu karena tidak percaya diri dengan kemampuanya.
Alina mengatakan dia memiliki intuisi seorang pebisnis, karena itu dia memilih Syifa sebagai kepala disainer di butiknya.
Dan karena itu pula, Alina mengajak Syifa menyaksikan peragaan busana dan bertemu desainer lainnya. Lagi-lagi Syifa tidak percaya diri.
Lantas, Alina berkata bahwa profesionalitas itu tidak datang secara instan. Profesionalitas harus dilakukan perlahan.
Ketika membeli bubur ayam, Farah melihat ada perempuan yang membeli di toko bunga tempat Ilham bekerja, tidak sengaja menjatuhkan pot mengenai Ilham.
Mereka berdua terlihat berpegangan tangan.
Kesal, Farah buru-buru menghampiri mereka dan marah-marah.
Ia memarahi pembeli perempuan itu, menuduhnya berpura-pura membeli bunga sekedar untuk menemui Ilham.
Perempuan itu ditarik paksa oleh Farah untuk keluar dari toko bunga sembari Ilham yang panik dan berkali-kali meminta maaf pada sang pembeli.
Mereka pun menciptakan keributan yang menarik perhatian warga hingga jalanan macet.
Alina dan Syifa yang kebetulan lewat, bingung apa penyebab kemacetan di jalan.
Mereka samar-samar mendengar suara Farah yang sedang marah-marah.
Alina tertawa dan berkata jika mungkin saja sedang ada keributan dari seorang perempuan yang cemburu karena pasangannya digoda perempuan lain.
Mendengarnya, Syifa kepikiran akan situasinya, Dafri, dan Alina dan memikirkan apa reaksi Alina jikalau ia tau akan Syifa dan Dafri yang diam-diam telah menikah.
Ilham mencoba menenangkan Farah dan mengusulkan istrinya agar istirahat dan pulang ke rumah.
Dengan kesal, Farah akhirnya pergi.
Lagi dan lagi, Syifa tidak menyadari bahwa yang berkelahi itu adalah Ilham dan Farah.
Sementara itu, Indri mendatangi rumah Nadia, bertujuan menanyakan kapan mereka akan mendiskusikan jadwal pernikahan kedua anak mereka, Alina dan Dafri, serta desainer pakaian pernikahan.
Nadia berkata jika ia sudah menentukan desainer pilihannya.
Tidak sadar, Indri berkata, "Oh, Syifa lagi, ya?"
Raut wajah Nadia berubah drastis. Tersenyum remeh, dia mengolok-olok desain Syifa.
Lalu ada yang menelepon Nadia dan rupanya orang tersebut mengajak bertemu di cafe. Nadia menyetujuinya.
Nadia mengusulkan pada Indri untuk menunda membicarakan pernikahan Alina dan Dafri. Indri setuju dan kembali ke rumah.
Sebenarnya, Indri menyadari jika Nadia terlihat terburu-buru dan gelisah. Ia berasumsi jika Nadia sedang merencanakan sesuatu.
Cerita kemudian berlanjut pada Rizky yang menyuruh Dafri pulang dan menjadwalkan ulang kegiatan di tempat konstruksi.
Rizky berkata jika Dafri tidak fokus, bahkan hampir terkena jatuhan marmer.
Dafri tidak menyetujui akan dirinya pulang ke rumah. Karena jika pulang, ia merasa akan selalu kepikiran akan Syifa dan permintaannya.
Rizky menenangkan Dafri agar tidak gegabah, tenang, dan meminta petunjuk dari Allah. Setelahnya, baru mengobrol dengan Syifa.
Dafri putuskan untuk setuju dan kembali ke rumah.
Di sisi lain, Alina dan Syifa pergi bersama.
Resti melihat mereka yang memasuki mobil dan memutuskan untuk mengikuti.
Alina dan Syifa pun sampai. Alina mencari tempat perkiran, sementara Syifa menunggu di lobi.
Alina turun dari mobil dan Resti segera melaju kencang ke arahnya. Melihatnya, Syifa langsung mendorong Alina agar tidak tertabrak.
Sayangnya, kaki Alina terkilir.
Syifa langsung menelpon Dafri, menyuruhnya untuk datang ke lokasinya dan Alina. Ia mengabari jika Alina terluka.
Resti kesal dan marah-marah karena selalu gagal dalam misinya. Terlihat, ia akhirnya menemukan sebuah ide.
Dafri sampai dan segera membantu Alina. Melihat mereka berdua, Syifa merasa sedih.
Alina dipapah untuk duduk di bagian belakang mobil sementara Dafri dan Syifa di bagian depan. Mereka lalu kembali ke rumah.
Di tengah jalan, Syifa berusaha menarik sabuk pengaman namun macet. Dafri pun membantunya karena disuruh Alina.
Ketika membantu Syifa, Dafri dan ia lalu bertatap-tatapan.
Cerita pun bersambung.
Apakah Alina menyadari kedekatan Syifa dan Dafri?
Dan apa sebenarnya yang sedang direncanakan oleh Nadia dan juga Resti?
Temukan jawabannya di sinetron Tajwid Cinta episode 18 tayang sore ini pukul 16.25 WIB di SCTV.
(*)