Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka, Identifikasi Majas dalam Puisi

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka membahas tentang Mengidentifikasi Majas dalam Puisi.

Editor: Rizka Desri Yusfita
buku bahasa indonesia kelas 8 Kurikulum Merdeka
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka membahas tentang Mengidentifikasi Majas dalam Puisi. 

3. Judul Puisi : Hujan Bulan Juni

Kata-Kata yang Mengandung Majas : Repitisi

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Penjelasan : Ada pengulangan atau repetisi pada bait pertama kedua dan terakhir puisi

4. Judul Puisi : Nyanyian

Kata-Kata yang Mengandung Majas : Metafora
Saat buah-buahan kau tunggu menjadi ranum
Aku menulis puisi di bawah sumringah raja siang
Sembari menyisiri tepian ladangmu dengan nyanyian

Penjelasan : menggunakan kata-kata kiasan yang berkaitan dengan alam pada bait pertama

Membaca
Untuk lebih memahami pengertian majas metafora, simile, dan repetisi, kalian akan membaca dan membandingkan empat puisi berikut: “Pahlawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar, puisi “Waktu” karya W.S. Rendra, puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono, dan puisi “Nyanyian” karya Elly Delfia. Bacalah puisi tersebut dan tandailah majas-majas yang ada di dalamnya!

Pahlawan Tak Dikenal
Karya Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tetapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda

Waktu
Karya W.S. Rendra

Waktu seperti burung tanpa hinggapan
Melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan
Sayap-sayap mukjizat terkebar dengan cekatan
Waktu seperti butir-butir air
Dengan nyanyian dan tangis angin silir
Berpejam mata dan pelesir tanpa akhir

Hujan Bulan Juni
Karya Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Nyanyian
Karya Elly Delfia

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved