Kota Padang

Diterjang Angin Puting Beliung, Rumah Warga Dadok Tunggul Hitam Padang Rusak Parah

Rumah warga yang berada di jalan Parak Jambu, Kelurahan Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mengalami rusak parah akibat diterjang angin

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Rumah warga yang berada di jalan Parak Jambu, Kelurahan Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tanggah Kota Padang mengalami rusak parah akibat angin puting beliung. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Rumah warga yang berada di jalan Parak Jambu, Kelurahan Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mengalami rusak parah akibat angin puting beliung.

Pantauan TribunPadang.com, rumah berukuran sekitar 7x12 meter tersebut tampak tidak lagi beratap, Jumat (18/11/2022).

Dinding rumah bagian dapur dan bagian belakang juga tampak roboh.

Selain itu, bagian depan rumah tampak berlumpur dikarenakan bekas banjir yang melanda kawasan tersebut beberapa hari lalu.

Tampak beberapa orang sedang memasang terpal pada bagian rumah, agar bisa ditempati untuk sementara.

Rumah ini milik Mawarni (48), yang ditempatinya bersama lima orang anaknya.

Baca juga: Akibat Angin Puting Beliung, Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah Warga di Padang Pariaman

Mawarni mengatakan atap rumahnya diterbangkan angin puting beliung saat hujan deras dan angin kencang melanda Padang, Rabu (16/11/2022) lalu.

"Tidak ada yang tersisa, semua atap diterbangkan angin puting beliung saat hujan deras Rabu siang," ujar Mawarni.

Mawarni mengatakan, saat angin puting beliung, dinding bagian rumahnya juga hancur, kini rumahnya tidak bisa ditempati.

"Kini sedang dipasang terpal, agar bisa ditempati untuk sementara waktu," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, pada akhir Oktober 2022 lalu, sejumlah rumah di Kelurahan Jati dan Alai Parak Kopi, Kota Padang juga mengalami kerusakan.

Kerusakan terjadi setelah angin puting beliung menerjang daerah sekitar. Angin kencang diketahui mulai terjadi pukul 22.00 WIB.

Soal penjelasan fenomena ini, TribunPadang.com pun mewawancarai prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Aulia Rinadi.

Ia menjelaskan, insiden yang terjadi tadi malam tidak tergolong angin puting beliung.

"Yang terjadi tadi malam bukan puting beliung, tapi angin kencang yang disertai dengan hujan," kata Aulia kepada TribunPadang.com, Kamis (27/10/2022).

Lebih rinci ia menjelaskan, dari citra radar BMKG, tak terpantau awan-awan hujan dengan kecepatan angin maksimal mencapai 58 km/jam.

Dari radar BMKG, pada Rabu (27/10/2022) terpantau hujan yang disertai angin kencang terjadi mulai 14.40 utc hingga 15.50 utc atau sekitar pukul 21.40 WIB hingga 22.50 WIB.

Lalu, lanjut Aulia, angin kencang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan dan terkadang juga disertai hujan es.

Sementara puting beliung terjadi menjelang terjadinya hujan.

Durasi terjadinya angin kencang lebih lama sekitar sepuluh hingga 30 menit. Sedangkan, puting beliung biasanya melanda hanya lima hingga sepuluh menit.

Sebelumnya diberitakan, dari data sementara BPBD Kota Padang, terdapat 19 rumah yang rusak akibat angin kencang melanda tadi malam.

Angin kencang menerbangkan sejumlah benda hingga atap rumah warga.

Dari 17 rumah itu, sebanyak 10 rumah diantaranya rusak berat, dan 17 lagi rusak sedang. Satu diantaranya tertimpa pohon tumbang. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved