Gerhana Bulan Total

Hari Ini Terjadi Gerhana Bulan Total, Puncak Gerhana Pukul 18.00 WIB, Dapat Dilihat di Bukittinggi

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomi yang sangat jarang terjadi. Gerhana Bulan itu sendiri terjadi ketika bulan tertutup bayangan bumi. 

Editor: Mona Triana
SERAMBI/M ANSHAR/M ANSHAR
Ilustrasi : Proses gerhana bulan total direkam di Kantor Kandepag Aceh, Selasa (31/1/2018) 

Hal tersebut dituliskan BMKG Padang Panjang dalam akun instagramnya @bmkgpadangpanjang :

"Halo Dunsanak BMKG
Mari kita saksikan bersama Gerhana Bulan Total di Jam Gadang, Bukittinggi pada hari Selasa, 08 November 2022 dimulai pukul 16.30-selesai.

Bagi dunsanak yg belum bisa hadir secara langsung bisa mengikuti pengamatan ini dari Live Streaming Instagram kita yaaa! Ditunggu kehadirannya dunsanak semua"

Tentang Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.

Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus.

Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.

Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam.

Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.

Hal ini dikarenakan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi.

Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam.

Spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas, sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.

Selain itu, saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved