Kabupaten Sijunjung
Jalan Berliku Dasrizal Menuju Juara MTQ Internasional di Kuwait
Dasrizal berhasil menjadi yang terbaik setelah mengungguli utusan dari 70 negara di dunia yang ikut bersaing.
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Panggilan menyentakkan Dasrizal dari duduknya setelah panitia menyebut nomor lot 12 miliknya.
Meski bukan pertama kali tampil di panggung internasional, namun tak dipungkiri rasa berdebar di dada tetap menghampiri Qori asal Padang Laweh, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) itu.
Tampil pada panggung MTQ Internasional di Kuwait, Dasrizal melantunkan surat Hud ayat 24.
Dengan penuh keyakinan, Dasrizal sadar bahwa penampilannya tersebut tidak hanya membawa nama Kabupaten Sijunjung, namun mewakili Indonesia di mata dunia.
Pentas dunia bukanlah hal baru baginya. Dulu, Dasrizal juga pernah menjuarai MTQ Internasional di Malaysia pada tahun 2013 silam. Dan kini, anak dari pasangan Marah Nainin dan Darusiah itu kembali meraih juara 1 di Kuwait.
Baca juga: MTQ Korpri Nasional di Sumbar, Panitia: 1.370 Peserta dan Official Telah Mendaftar
Bahkan, saat dipanggil naik ke atas panggung sebagai juara. Dasrizal mengaku bangga karena nama Indonesia menggema memenuhi ruangan yang diisi oleh Qari terbaik dari berbagai negara di seluruh dunia.
Dengan gagah, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menaiki panggung sebagai juara pertama. Qari terbaik di ajang MTQ dunia. Membanggakan.
Dasrizal merupakan pria kelahiran 14 Juli 1985, kampung halamannya di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung. Ia ditunjuk menjadi utusan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumbar untuk mewakili Indonesia, pada Selasa (18/10/2022) kemarin.
Proses memang tidak pernah mengkhianati hasil, Dasrizal berhasil menjadi yang terbaik setelah mengungguli utusan dari 70 negara di dunia yang ikut bersaing.
Untuk diketahui, yang menjadi lima besar dalam MTQ Internasional itu di antaranya, juara satu Indonesia, peringkat kedua Kuwait, peringkat ketiga Tanzania, peringkat keempat Komoro dan peringkat kelima Palestina.
Baca juga: MTQ Korpri Nasional di Sumbar: 9 Cabang Lomba dan Dibuka di Istana Gubernur
Usai keluar sebagai yang terbaik, ucapan selamat dan rasa bangga terus berdatangan disampaikan kepada Dasrizal, mulai dari tingkat nasional hingga dari kawan kerabat di kampung halaman.
Suami dari Febriani Yunita itu sempat mengisahkan awal mula perjuangannya dalam menekuni ilmu Al Quran.
Dasrizal mulai tertarik dalam seni membaca Al Quran sejak masa kecil, bahkan sebelum dirinya bisa membaca Al Quran.
"Saya masih ingat, waktu kecil saya suka mendengar orang membaca Al Quran, baik langsung maupun lewat radio, bahkan kala itu saya masih belum bisa membaca Al Quran," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Kamis (27/10/2022).
Berawal dari ketertarikan itulah, ayah dari empat orang anak tersebut terus mengasah kemampuannya.
Baca juga: Qari Asal Sijunjung Harumkan Nama Indonesia, Dasrizal Raih Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
"Sejak saat itu saya mulai mendalami ilmu Tilawatil Quran hingga masuk ke bangku sekolah," ujarnya.
Motivasi dalam diri Dasrizal terus bertambah di saat ia berhasil meraih prestasi di bidang MTQ mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
Perjuangan tak sampai disana, hingga Dasrizal mengukir prestasi di tingkat nasional bahkan kini di panggung internasional.
Prestasi tersebut, lanjut Dasrizal, tidak serta merta hanya mengandalkan bakat saja, namun latihan dan terus belajar menjadi kunci kesuksesan.
"Tentu tidak bisa hanya dari bakat saja. Setiap hari saya berlatih tilawah selama setengah jam secara rutin," ujar pria yang saat ini berprofesi sebagai Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Tinjau Persiapan Penyambutan Tamu MTQ Korpri di Bandara Internasional Minangkabau
Bahkan untuk mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik, setelah menamatkan pendidikan tingkat SLTP di Kabupaten Sijunjung, Dasrizal memilih melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang.
Tamat di jenjang Madrasah Aliyah, ia pun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Program Sarjana pada Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian mengambil Program Pascasarjana pada Fakultas Islamic Studies Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) hingga meraih gelar magister.
Dirinya berharap agar prestasi yang telah diraih bisa menjadi motivasi bagi para Qari yang ada di Indonesia, di Sumbar bahkan di kampung halamannya, Kabupaten Sijunjung.
"Saya berharap pendidikan agama khususnya Tilawah di Kabupaten Sijunjung mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat," harap Dasrizal.
Baca juga: Pemprov Sumbar Matangkan Persiapan MTQ VI Korpri Nasional, Diikuti Ribuan Peserta
Karena, sambung Dasrizal, dengan pembinaan yang tepat akan menjadikan Sijunjung kembali melahirkan qari dan qariah berprestasi dan membanggakan.
"Untuk itu, sebaiknya pada setiap nagari di Kabupaten Sijunjung ada Taman Tilawatil Quran," imbuh pria berusia 37 tahun itu.
Lanjutnya, dengan adanya tempat belajar Tilawah Quran, bisa menjaring bibit-bibit qari dari tingkat nagari. (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)