Drakor
Drakor Kerajaan Terbaru 2022 Under the Queen's Umbrella Episode 4: Kondisi Putra Mahkota Memburuk
Drakor Kerajaan terbaru 2022 Under the Queen's Umbrella episode 4 tayang, Minggu (23/10/2022) di Netflix.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM - Simak berikut ini sinopsis Drakor Kerajaan terbaru 2022 Under the Queen's Umbrella episode 4.
Sinopsis Drakor Kerajaan terbaru 2022 Under the Queen's Umbrella episode 4 diharapkan membantu kamu untuk memahami alur cerita.
Drakor Kerajaan terbaru 2022 Under the Queen's Umbrella episode 4 tayang, Minggu (23/10/2022) di Netflix.
Pangeran Seong-nam mengetahui tentang kondisi Putra Mahkota.
Ia berupaya mencarikan tabib di luar istana untuk mengobati saudara laki-lakinya.
Istri putra mahkota segera melahirkan, hal itu menuntut kehadirannya.
Baca juga: Drakor Kerajaan Terbaru 2022 Under the Queens Umbrella Episode 3, Fokus Hubungan Ibu Anak
Baca juga: Drakor Kerajaan Terbaru 2022 Under the Queens Umbrella Episode 2, Ratu Hwa-ryeong Menangis
Baca juga: Drakor Kerajaan Terbaru 2022 Under the Queens Umbrella Episode 1, Sinopsis: Takhta & Kematian Putra
Di sisi lain, seleksi teman belajar berlanjut antara pangeran Bo-geum, Pangeran Ui-seong dan Seong-nam.
Mereka berdebat tentang wabah yang terjadi di desa-desa gubuk.
Pangeran Bo-geum menggunakan pemahaman pribadinya untuk menilai situasi bangsa yang mengganggu dan desa-desa gubuk di Seochon.
Ui-seong mendukung argumennya dengan contoh-contoh perkembangan terakhir, tetapi Pangeran Agung Seong-nam mengambil landasan kemanusiaan, dengan mempertimbangkan penderitaan rakyat yang sebenarnya.
Setelah perdebatan, Seong-nam bergegas ke desa untuk mencari tahu satu-satunya tabib yang menyembuhkan penyakit mematikan yang menggerogoti saudaranya.
Bermain dengan instingnya, ia berhasil mendapatkan resep dari Master Toji, dokter yang bersangkutan, dan mendapatkan ramuan yang diperlukan untuk pengobatan setelah menghadapi rintangan.
Setelah menyerahkan obat-obatan ini kepada tabib Kwon, ekspedisinya ditolak karena baik tabib kerajaan maupun Ratu mempertanyakan kredibilitas tabib yang tidak dikenal itu.
Namun, setelah Putra Mahkota dan Seong-nam mendesak, Ratu mengambil tanggung jawab untuk setidaknya menghentikan perawatan akupunktur, seperti yang dipandu oleh Master Toji.

Sementara itu, Hwa-ryeong diberi ultimatum oleh mantan ratu agar Putra Mahkota hadir pada hari kelahiran putrinya.