Kota Bukittinggi
Belajar Jadi Pemadam Cilik, 25 Murid TK Kunjungi Kantor Damkar Kota Bukittinggi
Kunjungan dilakukan dalam rangka penyesuaian tema belajar profesi TK untuk tahun ini, yaitu pemadam kebakaran.
Penulis: alifIlhamfajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Sebanyak 25 murid TK Explore Islamic Montessori mengunjungi kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (19/10/2022).
Kunjungan itu bertujuan melakukan edukasi peserta didik tentang cara kerja pemadam kebakaran.
Kunjungan juga dilakukan dalam rangka penyesuaian tema belajar profesi TK untuk tahun ini, yaitu pemadam kebakaran.
Kepala Sekolah TK Montessori Mutia Manasari mengatakan, setiap tahun peserta didik selalu diajak berkunjung ke profesi yang berbeda.
“Jadi tiap tahun kita ada tema tentang profesi, bermacam-macam profesi, ada banyak di sekitar kita, kali ini kita belajar tentang profesi pemadam kebakaran,” kata Mutia kepada TribunPadang.com.
Baca juga: Monyet Tersangkut Kabel Telepon di Padang, Langsung Lari Setelah Diselamatkan Petugas Damkar
Mutia menuturkan, kunjungan profesi ke pemadam kebakaran juga bertujuan memberikan edukasi kepada peserta didik dan melakukan praktik sederhana.
“Kita belajar apa yang dibutuhkan pemadan, misalnya alat-alat yang dibutuhkan hingga cara kerja atau praktiknya,” tutur warga Kubang Putiah itu.
Selain itu, kata Mutia peserta didik bisa paham dengan cara diajarkan langsung praktik lapangan.
Sebab, ketimbang melihat gambar di buku pelajaran saja, membuat peserta didik kurang mampu memahami lebih dalam tentang materi profesi ini.
“Dengan praktik langsung ke lapangan seperti ini, mampu untuk lebih dirasakan oleh peserta didik terkait materi yang sedang diajarkan,” jelas Mutia.
Baca juga: Main Petak Umpet, Bocah 4 Tahun Terjepit Dalam Mesin Cuci, Personel Damkar Berhasil Mengevakuasi
“Terkait metode belajarnya, disebut dengan istilah hand on learning,” tambah Mutia.
Mutia menyebut, ada sekitar 25 peserta didik yang ikut kunjungan tema profesi ke pemadam kebakaran Bukittinggi tersebut.
Rentang umur peserta didik yang ikut jadi pemadam cilik itu mulai dari 3 hingga 6 tahun.
“Dengan langsung praktik ini, anak-anak bisa belajar sambil merasakan, melihat, dan memagang langsung materi tersebut, jadi lebih dapat pembelajarannya,” pungkas Mutia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Bukittinggi Rofie Hendria mengatakan, pemadam kebakaran selalu terbuka untuk dikunjungi masyarakat yang ingin belajar.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pagar Rumah Warga di Bukittinggi, Akses Jalan Sempat Terhambat