Kota Padang
Cerita Nelayan di Padang, Melaut Sejak Subuh sampai Siang Hanya Dapat 3 Kg Ikan
Ikan hasil tangkapan Saril dijual di los ikan di Pantai Purus Padang. Hasil tangkapannya 3 kg kemudian dikalikan 1 kilogram Rp 50 Ribu
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Saril tampak berkeringat, nafasnya masih ngos-ngosan usai menarik kapal ke daratan pada Senin (17/10/2022) siang.
Pria berusia 58 tahun tersebut satu dari nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Ombak Purus, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Bekerja sebagai nelayan, Saril mengaku sudah melaut sejak masih usia belasan tahun.
Mengawali harinya bekerja, Saril berangkat memancing ikan sejak subuh dengan sebuah kapal.
Saril mengatakan, jarak daratan hingga ke lokasi memancing ikan sekitar satu mil.
Baca juga: Tidak Hanya Menangkap Ikan, Nelayan di Padang Juga Kumpulkan Sampah Untuk Ditukar Jadi Uang
"Ada tandanya, kalau sudah dekat dengan pulau-pulau kecil itu, disitu memancing" ujarnya saat ditemui.
Saril tak sendiri pergi melaut, Ia ditemani seorang kawannya Sayuti (60)
Meski sudah berdua, hasil tangkapan ikan hari itu hanya tiga kilogram.
"Dapat 3 kg ikan karang," ujarnya.
Saril mengatakan, ikan hasil tangkapannya dijual di los ikan di Pantai Purus Padang.
Baca juga: Badai Kerap Melanda, Nelayan Tradisional di Padang Tak Bisa Melaut
Harga satu kilogram ikan karang Rp 50 Ribu.
Jika dikalikan tiga, maka hasil tangkapan Saril dihargai Rp 150 Ribu.
Uang penjualan ikan tersebut tidak langsung masuk kantong.
Melainkan harus dikeluarkan untuk membeli bensin sebanyak lima liter.
"Bensin pulang pergi habis Rp 50 Ribu," ujarnya.
Baca juga: Resmikan UPTD Pelabuhan Perikanan, Wagub Audy Jemput Aspirasi Nelayan Air Bangis
Biaya itu belum termasuk membeli umpan ikan teri Rp 20 Ribu dan biaya perawatan alat pancing.
Setelah semua biaya dikeluarkan, barulah uang hasil tangkapan dibagi dua dengan kawannya.
"Saat ini lagi tidak musim ikan, namanya rezeki kita tidak tahu, kadang sedikit, kadang lumayan banyak," ujarnya.
Meskipun hasil tangkapan ikan tidak seberapa, Saril mengaku tetap bersyukur.
Dari memancing ikan di laut, Ia bisa menyekolahkan dua orang anaknya hingga tamat SMK.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Kapal Nelayan Mati Mesin dan Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite
"Anak tiga orang, dua sudah tamat SMK, anak bungsu masih SMP," ujarnya.
Saril berharap adanya bantuan untuk mesin tempel di kapalnya.
Sebab mesin tersebut kondisinya memperihatikan dan hampir copot.
"Kalau sekarang diikat dengan tali agar tidak copot alat pada mesin itu," ungkapnya. (TribunPadang.com/ Rima Kurniati)