Kota Solok
Indo Smart City 2022 : Pilar Penting Kota Berkelanjutan
Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar ikuti Indo Smart City Tahun 2022 bertempat di Solo Technopark, Kota Surakarta.
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
SEJAK dicanangkan menjadi Smart City, Kota Solo semakin berbenah, terlebih lagi ada fasilitas Solo Techno Park yang dinilai bisa mempercepat implementasi menuju Solo Smart City.
Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar ikuti Indo Smart City Tahun 2022 bertempat di Solo Technopark, Kota Surakarta yang berlangsung selama tiga hari mulai 12 hingga 15 Oktober 2022 mendatang.
Rilis yang diterima redaksi menyebutkan dalam kegiatan forum I tentang Kebijakan Smart City Mendukung Pelayanan Publik, Wali Kota Solok juga menjadi salah satu narasumbernya.
Kendati seluruh Kota telah menyandang label smart city, Indonesia masih in struggle alias berjuang mewujudkan pelayanan publik yang paripurna.
Namun demikian, Kota Solo diklaim telah menerapkan smart city menuju mature.
“Belum ada kota yang penerapan smart city-nya mature. Kita semua masih in struggle. Masih berjuang. Tapi Kota Solo ini kalau dalam 10 besar smart city, sudah masuk,” ungkap Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA dalam press conference usai opening ceremony Indo Smart City (ISC) 2022 di Solo Techno Park (STP), Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Paparkan Program Unggulan, Walikota Solok Berikan Kuliah Umum di Universitas Andalas
Safrizal menyebut, ibarat taman bunga yang bermekaran, smart city di Indonesia juga tengah bermunculan.
Maka Kementerian Dalam Negeri terus berkolaborasi dengan berbagai kota untuk memajukan penerapan smart city.
“Harapannya, makin banyak kota di Indonesia yang mature, yang sempurna.
Tahun depan, kami akan mulai mengukur maturasi penerapan smart city di Indonesia melalui peraturan pemerintah tentang perkotaan,” tambahnya.
Ketua Dewan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya Sugiarto mengatakan, sudah sekitar 10 tahun smart city bersentuhan dengan kota-kota di Indonesia.
Namun, belum semua penerapan smart city bisa memberikan layanan minimum basic service yang dibutuhkan oleh warga.
“Padahal smart city bisa membantu kota-kota di Indonesia untuk menjemput peluang. Ada peluang untuk meningkatkan komponen produksi dalam negeri, untuk menggairahkan UMKM, dan untuk setiap kota memaksimalkan potensinya.
Baca juga: Dinas Pangan Kota Solok Laksanakan, Gerakan Tanam Cabe di Pekarangan
Smart city semestinya mendukung ke arah sana. Nah, di Solo ini luar biasa kalau bicara UMKM dan kolaborasi dengan stakeholder pentahelix,” jelasnya.
Saat ini, lanjut wali kota Bogor itu, sudah bukan eranya command center, Namun sudah memasuki collaboration center.