Sumatera Barat
Dinas Kesehatan Pemprov Jelaskan, Penyebab Stok Vaksin Meningitis Kosong di Sumbar
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat menyebut stok vaksin meningitis kosong sejak 30 September 2022, yang lalu. Kepala Dinkes Sumbar Lila Yanwar m
Penulis: Rahmadi | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat menyebut stok vaksin meningitis kosong sejak 30 September 2022, yang lalu.
Kepala Dinkes Sumbar Lila Yanwar menyatakan, stok vaksin meningitis di Dinkes lebih banyak dipakai untuk calon jemaah haji musim 2022.
Sementara untuk saat ini stok sudah kosong dan belum dapat distribusi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
"Kosong sudah terjadi sejak 30 September. Saat itu sudah betul-betul habis, dari pusatnya kosong," ujar Lila Yanwar dihubungi, Kamis (5/9/2022).
Dijelaskannya, pihak Dinkes Sumbar melaksanakan vaksinasi meningitis untuk calon jemaah haji.
Sementara itu, vaksinasi meningitis untuk calon jemaah & umrah dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang.
Ada juga beberapa rumah sakit di Sumbar yang diperbolehkan untuk melaksanakan vaksinasi.
Kosongnya stok vaksin meningitis di Sumbar saat ini karena meningkatnya kebutuhan setelah diizinkannya kembali pelaksanaan haji dan umrah.
Sebelumnya, selama dua tahun pandemi Covid-19, pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan jemaah asal Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
"Tetap kita minta ke pusat, cuman karena tiba-tiba umroh dan haji dibolehkan kembali sehingga banyak dibutuhkan, termasuk daerah lain juga banyak kebutuhan," katanya.
Sementara menurut dia Biofarma sendiri juga belum produksi sehingga di pusat juga sedang kosong.
Pihaknya sudah berkali-kali melaporkan ke pusat lewat surat resmi dan telponan, namun dari pusat meminta menunggu karena sedang produksi.
"Ya sekarang kami juga lagi menunggu kapan akan datang tambahan dari pusat, " katanya
Stok Vaksin Meningitis Dikabarkan Kosong.
Dilansir TribunPadang.com, kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan stok vaksin meningitis kosong mulai Rabu (5/10/2022).
Kepala KKP Kelas II Padang, Ahmad Hidayat, menjelaskan pihaknya terakhir memberikan pelayanan suntik vaksin meningitis bagi calon jemaah umroh pada Selasa (4/10/2022).
"Sekarang kita lagi kosong sejak hari ini, sekarang kita menunggu kiriman dari pusat, kemaren kita masih melayani yang sudah mendaftar online," katanya saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Dinas Pertanian Padang Sediakan 2000 Vaksin Rabies Secara Gratis, Digelar saat Car Free Day
KKP Padang saat ini menunggu kiriman stok vaksin baru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Nantinya akan ada sekitar 4 ribu dosis vaksin meningitis untuk Sumbar.
Terkait penyebab vaksin kosong, dia mengatakan distribusi di tingkat pusat saat ini sedikit terhambat.
"Kalau kami vaksinnya alokasi dari pusat, dari Kemenkes RI, kemungkinan penyediaan di tingkat pusat agak terhambat," katanya.
Dia mengatakan saat ini di dunia ini hanya ada satu suplier vaksin meningitis yaitu dari negara China.
Baca juga: Dinkes Padang: 25 Persen Nakes telah Mendapatkan Vaksin Covid-19, Dosis Ke-4 atau Booster Ke-2
Vaksin itu sebelumnya sudah dipesan, namun terhambat pengirimannya ke Indonesia akibat lockdown saat pandemi Covid-19.
Dia mengatakan vaksin meningitis merupakan hal wajib yang harus dipenuhi oleh calon jemaah umroh.
Peraturan ini merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.
"Biasanya calon jemaah umrah berangkat paling cepat dua minggu setelah disuntik vaksin, biasanya pemulihan sebelum berangkat," katanya.
Saat ini masih ada waktu untuk menunggu stok baru bagi calon jemaah umroh.
Menurut dia tidak ada alternatif lain jika tidak ada vaksin meningitis bagi calon jemaah umroh.
Cara satu-satunya menunggu stok vaksin baru.
"Sekarang menunggu dikirim dari pusat, sudah ada di Jakarta dan tinggal pengirimannya saja ke KKP," katanya.
Dia mengatakan untuk kebutuhan di Sumbar ada sekitar 160 orang per harinya.
Penyuntikan vaksin itu terbagi dua yaitu 80 dosis di kantor induk KKP Padang dan 80 dosis lagi untuk pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
(TribunPadang.com/Rahmadi)