KKP Padang Bakal Dapat Tambahan 4 Ribu Stok Vaksin Meningitis untuk Calon Jemaah Umroh

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) bakal mendapat tambahan 4 ribu stok vaksin meningitis

Penulis: Rahmadi | Editor: Mona Triana
SHUTTERSTOCK/SamaraHeisz5)
Ilustrasi vaksin meningitis 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmadi

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) bakal mendapat tambahan 4 ribu stok vaksin meningitis.

Kepala KKP Kelas II Padang, Ahmad Hidayat mengatakan stok vaksin meningitis di Sumbar sudah kosong sejak Kamis (5/10/2022).

"Sekarang stok vaksin kita sudah kosong, tidak ada lagi pelayanan di kita sementara saat ini," katanya saat dihubungi, Kamis (5/10/2022).

Baca juga: Vaksin Meningitis di Sumbar Kosong, Calon Jemaah Umroh Harus Tunggu Kiriman Stok Baru

Dia mengatakan untuk kebutuhan di KKP Padang ada sekitar 160 orang per harinya.

Penyuntikan vaksin itu terbagi dua yaitu 80 dosis di kantor induk KKP Padang dan 80 dosis lagi untuk pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Bagi masyarakat yang ingin vaksin meningitis bisa di beberapa rumah sakit yang memang sudah punya izin untuk menyuntikannya.

Baca juga: Dinas Pertanian Padang Sediakan 2000 Vaksin Rabies Secara Gratis, Digelar saat Car Free Day

"Pihak swasta bisa melayani vaksin meningitis, cuma karena distributor utamanya belum ada ya mereka juga kehabisan stok vaksinnya," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurutnya mengupayakan mendistribusikan stok vaksin meningitis bagi pelaku perjalanan umroh.

Mengingat vaksin meningitis merupakan syarat wajib bagi pelaku perjalanan ke Arab Saudi.

Pada tahap awal ini informasinya akan ada sekitar 4 ribu dosis vaksin meningitis.

"Kemungkinan akan dikirimkan minggu depan 4 ribu dosis, kita sehari melayani 160 orang, jadi stok ini nantinya tahan sekitar sebulan," katanya.

Dijelaskannya, vaksinasi meningitis dibutuhkan untuk mencegah risiko penyakit meningitis meningokokus.

Penyakit ini merupakan infeksi selaput otak yang banyak terkena pada orang yang kontak dengan pasien terkena meningitis.

"Dulu di benua Afrika terkenal dengan sabuk meningitis, mereka melakukan perjalanan ke Arab Saudi, untuk mencegah kemungkinan tertular maka kita perlu divaksin meningitis," katanya.

(TribunPadang.com/Rahmadi)
 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved