Derita Tak Berujung Padagang Blok III Pasar Raya Padang, Dari Gempa 2009 Hingga Kenaikan Harga BBM

Satu jam berada di kawasan Blok III Pasar Raya Padang sulit sekali untuk berpapasan dengan pembeli. Sejumlah kios sudah terkunci rapi dan yang masih..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Kondisi kawasan Blok III Pasar Raya Padang, Terlihat pedagang, Rahmatsyah (54) dan Ana Wati (52) sedang berberes di kiosnya karena pembeli lengang. 

Sehingga saat pandemi melandai keberadaan pasar satelit mampu melemahkan para pedagang kawasan Pasar Raya Padang.

Masyarakat lebih suka belanja di pasar satelit, menimbang kondisi kesehatan.

Terlebih pasar satelit ini tidak seramai Pasar Raya dan jaraknya lebih dekat.

Kendati pandemi melandai, derita pedagang Pasar Raya masih berlanjut.

"Jadi masyarakat lebih banyak memilih belanja di pasar satelit setelah pandemi," terangnya.

Derita pedagang kawasan Pasar Raya kembali berlanjut saat  kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi terjadi.

Pedagang lainnya Ana Wati (52) berujar, kenaikan harga BBM Subsidi beberapa waktu lalu cukup mempengaruhi jumlah pembeli.

Melalui kenaikan harga BBM ini pembeli yang datang ke Pasar Raya berkurang, hal ini katanya tidak terlepas dari kondisi ekonomi masyarakat.

Kondisi ekonomi itu tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 yang belum berakhir sepenuhnya.

"Jadi pendapatan masyarakat masih belum stabil," ujarnya saat sedang berberes di kiosnya kawasan Blok III Pasar Raya Padang.

Dampak dari pendapatan yang belum membaik dan adanya kenaikan harga BBM, membuat masyarakat memilih untuk mengurangi belanja harian.

Sehingga pemasukan Ana kembali menurun dalam satu pekan terakhir.

Namun keduanya, Amaik dan Ana tidak mau menyerah untuk meraup pemasukan saat kondisi seperti ini.

Keduanya sepakat bahwa dalam beberapa waktu belakang selalu berupaya melayani pembeli dengan baik.

Serta menjaga pelanggan mereka yang sudah puluhan tahun percaya untuk bertransaksi di kiosnya.

Upaya tersebut yang membuat mereka terus bertahan meski badai derita sebagai pedagang kawasan Pasar Raya Padang belum juga usai.

"Belum juga pandemi usai, sekarang harga BBM naik, kedepan entah apa lagi," tutup perempuan yang sudah berjalan sejak tahun 2000 awal itu. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved