Derita Tak Berujung Padagang Blok III Pasar Raya Padang, Dari Gempa 2009 Hingga Kenaikan Harga BBM

Satu jam berada di kawasan Blok III Pasar Raya Padang sulit sekali untuk berpapasan dengan pembeli. Sejumlah kios sudah terkunci rapi dan yang masih..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Kondisi kawasan Blok III Pasar Raya Padang, Terlihat pedagang, Rahmatsyah (54) dan Ana Wati (52) sedang berberes di kiosnya karena pembeli lengang. 

Pembongkaran terjadi pada tahun 2010, saat pembongkaran sejumlah pedagang diungsikan sementara waktu —selama 7 tahun— karena perbaikan gedung.

Setelah perbaikan selesai, Pasar Inpres III itu pada 2017 berubah nama menjadi Blok III Pasar Raya Padang.

Selain nama, kondisi pasar yang awalnya lega dengan kios luas serta berada persis di dekat jalan setelah perbaikan berubah total.

"Liat saja kondisinya sekarang, jarak antar kios rapat, perubahannya 100 persen," tuturnya sembari mengangkat tangannya menunjuk kios dan jalan dekatnya.

Wajah baru Blok III Kawasan Pasar Raya Padang ini, membuat pemasukan pedagang turun.

Semua itu terjadi karena akses ke dalam pasar makin jauh serta penurunan jumlah kendaraan antar kota yang singgah.

Terlebih jelang masuk ke kios kawasan Blok III Pasar Raya Padang, sejumlah pedagang sudah banyak berjualan di pintu masuk dekat kendaraan umum berhenti.

"Jadi yang masuk ke dalam hanya beberapa pembeli saja," terang pria yang lahir di Kota Padang itu.

Namun kondisi itu berangsur membaik, saat sejumlah pembeli mulai masuk ke bagian dalam untuk mendapatkan harga lebih murah dan barang beragam.

Hanya saja selang 3 tahun setelah 2017, kondisi Pasar Raya Padang kembali sangat sepi saat pandemi Covid-19 datang awal 2020.

Pandemi, membuat aktivitas masyarakat terbatas, karena tidak boleh keluar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19.

Kondisi semasa pandemi ini berdampak langsung pada seluruh pedagang Pasar Raya Padang, karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan lainnya untuk mengantisipasi Covid-19.

"Bahkan tidak ada masyarakat yang belanja langsung ke kios saya," terangnya mengenang masa sulit itu.

Dua tahun para pedagang kawasan Pasar Raya Padang terdampak pandemi Covid-19 (2020-2021), pada awal tahun 2022 kondisi mulai membaik saat kasus Covid-19 di Indonesia melandai.

Hanya saja sejumlah pasar satelit mulai menjamur selama pandemi Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved