Gempa Sumbar 2009
Dibangun Kembali Pasca Roboh, Kini Kampus STBA Prayoga Jadi Shelter Gempa Tsunami
Kampus Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Prayoga kini menjadi salah satu shelter gempa yang ada di Kecamatan Ulak Karang, Kota Padang.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kampus Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Prayoga kini menjadi salah satu shelter gempa yang ada di Kecamatan Ulak Karang, Kota Padang.
Ketua STBA Prayoga Padang Melania Priska, mengatakan pada gempa 2009 bangunan kampus STBA Prayoga mengalami kehancuran.
Lalu kampus dibangun kembali pada 2011 dan menjadi salah satu lokasi shelter gempa.
"Bangunan ini sudah diuji sebagai bangunan tahan gempa dan di lantai lima itu ada shelter bencana gempa dan tsunami," ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Kepala BMKG Dwikorita Karnawati: Dibanding Kota Lain, Padang Paling Siap Hadapi Gempa dan Tsunami
Baca juga: Detik-detik Mengenang 13 Tahun Gempa Sumbar 2009, Sirenei Tsunami Dibunyikan dan Tabur Bunga
Baca juga: Mengenang 13 Tahun Gempa 30 September 2009 Diguyur Hujan, Fauzi Bahar: Sebanyak Ini Air Mata Tumpah
Dikatakannya, pemerintah daerah menetapkan bangunan STBA Prayoga sebagai shelter khusus setelah dilakukan pengujian.
"Nanti ketika terjadi gempa dan stunami, masyarakat diarahkan melakukan evakuasi di sini dan Pemda sudah melakukan itu," ungkapnya.
Melania Priska mengatakan, robohnya bangunan STBA Prayoga mengakibatkan 11 mahasiswa dan satu pelatih meninggal dunia akibat tertimpa robohnya bangunan.
Saat itu mahasiswa angkatan 2007 sedang melakukan praktik di labor lantai tiga.
Tiba-tiba guncangan gempa dahsyat terjadi, bangunan roboh dan mahasiswa terjebak didalam reruntuhan tersebut. (*)