Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 148 149, Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 148 149 membahas tentang pola pengembangan teks eksplanasi.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Buku Bahasa Indonesia semester 1 kurikulum 2013
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 148 149 membahas tentang pola pengembangan teks eksplanasi. 

TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 148 149 membahas tentang pola pengembangan teks eksplanasi.

Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 148 149 tentang pola pengembangan teks eksplanasi dilansir dari berbagai sumber.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 148 149 diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 104, Isi Puisi Surat dari Ibu

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 108 tentang Jenis Puisi

Kegiatan 5.8

A.

1. Bacalah sebuah teks eksplanasi, baik itu yang kamu peroleh dari buku pelajaran, internet, maupun dari sumber-sumber lainnya!

2. Jelaskanlah pola-pola pengembangan teks tersebut untuk setiap paragrafnya dengan diskusi kelompok!

3. Simpulkan pula pola umum yang menandai teks tersebut!

Judul teks : ....
Sumber : ....

4. Laporkanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam forum diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang pola-pola pengembangan teks
tersebut!

B. Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pola-pola pengembangan yang benar!

Kunci Jawaban:

Tsunami Selat Sunda
Tsunami Selat Sunda merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini melanda bumi Indonesia. Namun, berbeda dengan bencana alam lain atau tsunami pada umumnya, tsunami kali ini berlangsungan dengan begitu senyap. Bahkan BMKG sekalipun yang merupakan badan berkompeten untuk
hal-hal semacam ini dibuat seolah-olah kehilangan informasi terkait serangan tsunami. Informasi yang simpang siur semakin menambah banyaknya korban jiwa dan luka yang muncul akibat bencana ini.

Pola pengembangan: kausalitas
Tsunami sendiri merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk dipelajari. Secara umum, terdapat tiga penyebab terjadinya tsunami yaitu gempa bumi erupsi gunung berapi hingga kondisi atmosfer.

Pada kejadian tsunami Selat Sunda, para ahli dapat memastikan bahwa tsunami kali ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Tsunami akibat erupsi gunung berapi sedikit berbeda dengan tsunami akibat gempa bumi. Untuk dapat menciptakan tsunami, sebuah gunung berapi yang terletak di dalam atau di daerah perairan harus mengalami erupsi dalam skala besar. Hal ini karena untuk menciptakan gelombang tinggi, diperlukan energi yang tidak sedikit. Ketika erupsi tersebut terjadi, sebagian besar material dinding gunung berapi akan luruh. Peluruhan inilah yang akan mendorong terciptanya gelombang tinggi dengan energi yang sangat masif menyertainya. Gelombang yang tercipta akan semakin tinggi dan mematikan ketika mendekati wilayah darat.

Hal ini dikarenakan semakin landai dan dangkalnya wilayah yang dilewati oleh gelombang tsunami tersebut. Adapun bukti dari erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai penyebab terjadinya tsunami Selat Sunda dipastikan melalui pengamatan udara setelah bencana terjadi. Informasi awal yang disampaikan oleh BMKG terkait tinggi gelombang yang tidak mencapai 1 meter dipatahkan dengan kenyataan di lapangan yang menunjukkan sebagian besar dinding gunung berapi longsor. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan saksi korban di lapangan yang menyatakan tinggi gelombang tsunami bahkan mencapai angka belasan meter. Tentunya angka ini dapat memberikan gambaran betapa dahsyatnya bencana yang melanda kawasan Selat Sunda kala itu, terutama mereka yang berada di kawasan pesisir pantai di sekitar Banten dan Lampung.

Pola pengembangan: kronologis

Bencana tsunami Selat Sunda setidaknya mengajarkan kita bahwa sebaik apapun pengetahuan kita tentang alam dan bencana, tetap ada hal yang tidak dapat kita pastikan. Kekuatan alam kerap melebihi daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dan mitigasi bencana yang tepat agar di masa depan tidak perlu banyak saudara-saudari kita yang harus meregang nyawa akibat kelalaian kita dalam mengantisipasi dampak bencana.

Pola pengembangan: kausalitas

Simpulan: Teks eksplanasi tersebut menggunakan pola pengembangan kausalitas pada bagian identifikasi fenomena dan penutup, serta kronologis pada bagian deretan penjelas.

B. Urutan yang Benar :

e. Bangsa Indonesia sekarang ini sedang berupaya untuk melestarikan lingkungan hidup

a. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sangat memengaruhi kehidupan manusia.

d. Kemajuan iptek tanpa kepedulian manusia tentu akan merusak lingkungan.

c. Adanya mesin potong yang canggih, manusia dapat menebang hutan seenaknya.

b. Akibatnya tanah menjadi gundul, kemudian erosi, akhirnya tanah longsor dan menimbulkan banyak korban.

2. Urutan yang Benar :

a. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal.

c. Salah satu faktor penyebab gangguan adalah polusi di samping faktor-faktor yang lain.

b. Keseimbangan lingkungan itu dapat terganggu bila terjadi perubahan

d. Perubahan yang dimaksud berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata  rantai dalam ekosistem

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

TribunPadang.com tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam kunci jawaban ini. 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved