Gempa Mentawai

Gempa Mentawai, Kurang dari 15 Menit Dua Kali Gempa Bumi Guncang Bumi Sikerei

Setidaknya dua kali gempa bumi besar menguncang Mentawai Minggu pagi dan getarannya pun terasa hingga Kota Padang.

Editor: afrizal
ist
Gempa Mentawai- Gempa berkekuatan magnitudo 6.1 guncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022) 

TRIBUNPADANG.COM - Gempa bumi menguncang Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022) pagi.

Setidaknya dua kali gempa bumi besar menguncang Mentawai Minggu pagi dan getarannya pun terasa hingga Kota Padang.

Melansir twitter BMKG, gempa bumi pertama menguncang Mentawai pukul 06.10 WIB.

Gempa bumi di Mentawai ini memiliki magnitudo 6.1.

Lokasinya berada di koordinat 1.18 LS,98.53 BT atau sekitar 147 km BaratLaut Kepulauan Mentawai.

Baca juga: Gempa Guncang Mentawai Magnitudo 6.1, Pengunjung Hotel di Padang Berhamburan Keluar

Kedalaman gempa bumi Mentawai mencapai 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Kurang dari 15 menit kemudian, gempa bumi yang cukup besar kembali menguncang Mentawai, tepatnya pukul 06:24:01 WIB.

Kekuatan gempa bumi Mentawai yang kedua ini memiliki magnitudo: 5.4.

Kedalaman gempa bumi 11 km.

Koordinat gempa adalah 1.25 LS-98.49 BT atau 146 km BaratLaut Kepulauan Mantawai.

Baca juga: Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Mentawai, Terasa Hingga ke Kota Padang

Serupa dengan gempa pertama, BMKG menyatakan gempa bumi Mentawai ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan sekitar pukul 06.10 WIB dan dirasakan hingga ke Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

"Iya ada gempa, dirasakan berayun. Cukup lama," kata Elmi, salah satu warga.

Elmi mengatakan bahwa saat terjadi gempa tidak ada kepanikan yang terjadi.

"Saat terjadi gempa anak-anak sedang berada di Musholla melaksanakan kegiatan Didikan Subuh," kata Elmi.

Gempa Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022)
Gempa Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022) (ist)

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.


 

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved