Polres Sijunjung Serahkan Bantuan Sembako ke Komunitas Ojek Muaro

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Kepolisian Resor (Polres) Sijunjung, menyerahkan bantuan sembako berupa beras kepada Komunitas Ojek Muaro, Rabu (7/9/2022).

Kapolres Sijunjung, AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi menjelaskan, bantuan tersebut dalam rangka meringankan beban dari penyedia jasa transportasi ojek, yang terdampak langsung akibat naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Kami berharap dengan bantuan sosial uang kami berikan ini, bisa meringankan beban pelaku udah ojek ini untuk kebutuhan sehari-harinya," ujarnya.

Baca juga: Besok, Ada Bazar Sembako Murah di Bukittinggi, Catat Lokasi dan Waktunya

Selain itu, kata Ikhwan, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada seluruh Polsek yang ada di wilayah hukum Polres Sijunjung sebanyak 100 paket.

"Untuk kegiatan ini, nantinya kami akan jadwalkan lagi dengan menggandeng Forkopimda, kepada siapa akan diserahkan bantuan, agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.

Diketahui, sebelum pemberian bantuan tersebut, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Sijunjung juga memberikan himbauan terkait keselamatan berkendara kepada anggota Komunitas Ojek Muaro.

Baca juga: Berdampak Kepada Harga Sembako dan Tingkat Kriminalitas, HMI Padang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Sementara, satu-satunya anggota perempuan Komunitas Ojek Muaro, Sartini (67) menyebut, sangat terbantu dengan sembako yang diserahkan Polres Sijunjung itu.

"Alhamdulillah, saya pribadi sangat terbantu, karena biasanya sepulang mengojek, saya beri beras dulu satu liter," tuturnya kepada TribunPadang.com.

Ia menambahkan, dengan beras sebanyak 10 kilogram yang diserahkan Polres Sijunjung itu, bisa mengurangi biaya sehari-hari untuk beberapa hari kedepan.

Baca juga: Dukung Ekonomi Warga Sekitar Istana Pagaruyung, YBM PLN Salurkan Bantuan Modal Usaha & Paket Sembako

"Saya sudah delapan tahun mengojek, karena tidak ada lagi usaha lain, kalau ke sawah atau ke ladang tidak ada modal," ucap Sartini.

"Kenaikan harga BBM sangat berdampak kepada kami, biasanya bisa bawa pulang uang Rp 50 ribu, sekarang hanya Rp 30 ribu, habis untuk membeli minyak saja," tutupnya. (*)