Demo Besar Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa Berikan Tiga Tuntutan: Naikkan UMK 2023
Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar demo tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hari ini, Selasa (6/9/20
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Novri Eka Putra
TRIBUNPADANG.COM - Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar demo tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hari ini, Selasa (6/9/2022).
Aksi demo menolak kenaikan harga BBM akan dilakukan secara besar-besaran di 33 provinsi.
Presiden Partai Buruh dan juga Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi serentak ini akan diikuti oleh 3.000 hingga 5.000 massa.
"Rencana akan diikuti 3.000-5.000 orang. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," kata Said Iqbal
Sebelumnya, aksi akan digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, namun dialihkan ke depan Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat.
Baca juga: BBM Naik Sulitkan Rakyat, Kolaborasi Ormas dan Tokoh Sumbar Minta Harga BBM Diturunkan Lagi
Baca juga: Datangi DPRD Sumbar, Kolaborasi Ormas dan Tokoh Sampaikan Penolakan Kenaikan Harga BBM 2022
Berdasarkan rencana, aksi yang akan diikuti oleh dominan para buruh di Jabotabek ini akan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang bakal disampaikan oleh kaum buruh termasuk juga soal desakan menaikkan gaji para buruh.
Diantara tuntutan tersebut yakni, tolak kenaikan harga BBM, menolak omnisbus lawa UU Cipta Kerja, dan mendesak kenaikan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.
"Mengusung 3 (tiga) tuntutan, tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen," bebernya.
Aksi demo menolak kenaikan harga BBM ini juga digelar serentak di beberapa daerah dengan tuntutan yang sama.
Untuk yang berada di daerah, para buruh akan menggelar aksi di depan kantor Gubernur wilayah masing-masing.
Said Iqbal mengatakan, Jika pemerintah tetap tidak mengindahkan tuntutuan masaa, ia memastikan KSPI dan Partai Buruh akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar bahkan hingga aksi mogok nasional.
"Aksi ini bila tidak didengar oleh pemerintah, bisa dipastikan KSPI dan partai buruh akan menggelar aksi-aksi lanjutan bahkan aksi besar-besaran," jelas Iqbal.
"Mogok nasional menjadi salah satu pilihan bila mana aksi-aksi ini tidak didengar oleh pemerintah, gubernur, bupati, walikota, DPR maupun DPRD," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo Besar Tolak Kenaikan Harga BBM Bukan di Depan Istana Negara Tapi di DPR, Ini Tujuan Buruh