Sejarah Polwan hingga Munculnya Monumen Polisi Wanita di Bukitttingi, Berawal dari sebuah Kendala

Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menyimpan satu monumen tua Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polisi Wanita (Polwan) Indonesia.

Penulis: Fuadi Zikri | Editor: afrizal
TribunPadang.com/FuadiZikri
Monumen Polwan saksi kelahiran Polisi Wanita pertama kali di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen Polwan berada di Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI- Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menyimpan satu monumen tua Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polisi Wanita (Polwan) Indonesia.

Monumen itu berlokasi di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang.

Latar belakang pendirian monumen ini tak terlepas dari sejarah panjang Polwan di Kota Bukittinggi pada 1 September 1948 silam.

Sekarang monumen itu telah mengalami beberapa pemugaran dan menjadi bukti cikal bakal lahirnya Polwan di Kota Bukittinggi.

Dikutip dari Museum Polri, monumen Polwan ini didirikan pada April 1993 dan diresmikan pada 27 April 1993.

Baca juga: Twibbon Hari Polwan 1 September, Simak Sejarah Hari Polisi Wanita yang Berawal dari Bukittinggi

Pembangunannya diinisiasi oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri) diera itu bernama Jenderal Polisi Banoeroesman Astrosemitro.

Kala itu, monumen Polwan ini dibangun dalam memperingati HUT ke-45 Polwan.

Dari laman BPCB Sumbar menerangkan, monumen itu mulanya merupakan sebuah tugu.

Tugu itu tingginya delapan meter dengan puncaknya tiga lambang Polwan disusun persegi tiga sehingga terlihat tiga dimensi.

Di bagian bawahnya terdapat tapak persegi enam dengan relief yang menggambarkan perjuangan RI di setiap sisi perseginya.

Baca juga: Polwan Polda Sumbar Ziarah di TMP Kusuma Bangsa Lolong, Peringati Hari Jadi ke-74

Monumen Polwan saksi kelahiran Polisi Wanita pertama kali di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen Polwan berada di Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang.
Monumen Polwan saksi kelahiran Polisi Wanita pertama kali di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen Polwan berada di Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang. (TribunPadang.com/FuadiZikri)

Tugu itu memiliki luas 6x6 persegi yang berdiri diatas sebuah taman seluar 21x12 meter.

Kemudian pada Februari 2015, tugu itu diresmikan menjadi monumen setelah direnovasi besar-besaran.

Tugu yang sebelumnya diperindah dan diperluas yang kemudian ditambahkan dengan berbagai komponen lainnya.

Tugu yang semula masih dipertahankan dan ditambah dengan patung seorang Polwan yang berdiri didalam sebuah bangunan beratap gonjong.

Selain itu, juga terdapat prasasti sejarah singkat berdirinya Polwan dan juga relief di sekeliling pagar yang melingkarinya.

Baca juga: Inilah 9 Tempat Wisata di Bukittinggi, Bisa Dikunjungi saat Liburan Bersama Keluarga, Ada Jam Gadang

Monumen Polwan saksi kelahiran Polisi Wanita pertama kali di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen Polwan berada di Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang.
Monumen Polwan saksi kelahiran Polisi Wanita pertama kali di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen Polwan berada di Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mohammad Syafei, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang. (TribunPadang.com/FuadiZikri)

Relief itu menceritakan bagaimana perjuangan pasca kemerdekaan RI di Sumatra Barat hingga terbentuknya Polwan.

Secara keseluruhan, monumen ini didominasi dengan warna emas, hitam dan putih gading.

Lahirnya Polwan

Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) dikenal sebagai daerah cikal bakalnya Satuan Polisi Wanita Indonesia atau disingkat Polwan.

Pada 1 September 1948 lalu, sebanyak enam wanita di Kota Bukittinggi diikutsertakan dalam pendidikan inspektur polisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukittinggi.

Mereka adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher yang menjadi polisi wanita pertama Indonesia.

Pada Museum Polri diterangkan, latar belakang terbentuknya Polwan karena sulitnya polisi pria dalam memeriksa korban, tersangka, atau saksi perempuan dalam sebuah kasus.

Terutama pemeriksaan fisik yang ketika itu polisi terus mengandalkan istrinya dan ASN perempuan. 

Perayaan HUT ke-74 Polwan di Bukittinggi

Pada 20 Agustus 2022 lalu, ratusan Polwan dari berbagai Polda berkumpul di Kota Bukittinggi.

Mereka menggelar serangkaian kegitan peringan HUT Polwan di Kota Jam Gadang ini yang salah satunya adalah napak tilas.

Dalam napak tilas itu, para Polwan yang hadir juga memotong tumpeng di dalam monumen Polwan dan membagikan 500 sembako.

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto menyebut, napak tilas dilakukan untuk mengenang sejarah Polwan di Bukittinggi. 

Sementara, hari ini tak terlihat ada perayaan meriah HUT Polwan di Bukittinggi.

Walakin, pagi tadi Polres Bukittinggi membagikan 50 paket sembako dalam peringatan HUT Polwan. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved