Pertamina Pastikan Stok Pertalite dan Biosolar Memadai di Sumbar, Bisa Tahan 5 sampai 6 Hari Kedepan
Wacana naiknya harga BBM subsidi membuat antrean mengular di sejumlah SPBU di Kota Padang pada Rabu (31/8/2022) sore hingga malam hari
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Sementara itu, Ronal (34) yang juga mengaku warga Jati, mengaku belum tahu wacana kenaikan BBM bersubsidi itu.
Menurutnya, jika harga BBM bersubsidi akan melonjak drastis akan terjadi gejolak di masyarakat, termasuk juga bahan pokok.
Baca juga: Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Antrean Mulai Tampak di SPBU Jalan By Pass Padang
"Ekonomi saat ini serba payah-kan, jika harga naik tentu akan menimbulkan protes di masyarakat, apalagi mahasiswa," kata Ronal.
Ia yang berprofesi sebagai pedagang ini berharap wacana kenaikan harga BBM bersubsidi itu tak benar-benar terealisasi.
Sementara, warga Marapalam, Yanti (55) mengaku tidak mengetahui wacana kenaikan BBM bersubsidi.
Berdasarkan berita yang akhir-akhir ini yang ia baca, isu BBM bersubsidi itu bukan soal kenaikan harga, namun pemerintah akan menghabiskan kuota BBM bersubsidi hingga Oktober 2022 nanti.
"Setahu saya bukan naik harganya, tapi pemerintah menghabiskan kuota BBM bersubsidi hingga Oktober nanti," kata Yanti.
Pedagang mainan anak-anak ini tak bisa membayangkan jika memang harga BBM bersubsidi benar-benar naik.
"Mau dikasih berapa jajan anak yang masih sekolah? Karena ongkos pasti akan naik, begitu juga belanjaan," ujar dia.
Menurutnya, isu harga Pertalite yang meningkat dari Rp 7.650 ke Rp 10.000 itu terlalu besar. (*)