Gempa Mentawai
Pakar Gempa Unand Ingatkan Potensi Megathrust Segmen Siberut, Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan
Ahli atau pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Prof Badrul Mustafa mengingatkan agar semua kalangan meningkatkan mitigasi bencana, terutama gempa
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ahli atau pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Prof Badrul Mustafa mengingatkan agar semua kalangan meningkatkan mitigasi bencana, terutama gempa dan tsunami.
Hal ini mengingat masih ada potensi gempa besar dan tsunami atau dikenal gempa Megathrust Segmen Siberut.
Segmen siberut ini masih menyimpan dua pertiga lagi energi yang bisa menimpulkan gempa besar diatas 8 skala richter.
Baca juga: Gempa Mentawai Tidak Berpotensi Tsunami, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Segmen Megathrust
"Kebetulan saya dan rekan Unand melakukan mitigasi di sekolah dasar yang berada zona merah tsunami di Padang, dari dua kali melalukan simulasi, tampak bahwa masyarakat sudah lupa dengan ilmu tentang mitigasi ini," ungkapnya, Senin (29/8/2022)
Menurutnya, tampaknya masyarakat mulai lupa dengan ilmu mitigasi bencana sebab selama dua tahun ini disibukan dengan pandemi covid-19.
Untuk itu, masyarakat harus kembali dicerdaskan dan terus diberikan sosialisasi agar apabila terjadi gempa Megathrust Segmen Siberut itu, resiko bisa dikurangi.
Baca juga: Setelah Gempa Magnitudo 5,9, Kepulauan Mentawai Kembali Diguncang Gempa Susulan Megnitudo 3,7
"Kita harus kembali ke track, melakukan mitigasi terus menerus, sehingga ketika gempa besar Megathrust Segmen Siberut yang tidak kita harapkan terjadi, dampaknya bisa minimalisir," ungkapnya.
Prof Badrul Mustafa mengatakan, baik pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga masyarakat harus terus melakukan edukasi agar membangun kesiapsiagaannya.
Diberitakan sebelumnya, Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter menguncang Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada pukul 05.34 WIB Senin (29/8/2020) pagi.
Gempa yang berpusat dikedalaman 11 KM tersebut ikut dirasakan oleh masyarakat Kota Padang dan sekitarnya.
Ahli gempa Unand Prof Badrul Mustafa menilai, gempa dengan kekuatan 5,9 skala richter dengan kedalaman 11 km pagi ini persis seperti megathrust segmen Siberut.
"Jadi gempa yang terjadi pagi tadi 5,9 lalu ada susulannya 3,7 dihitung dengan gempa lain disegmen Siberut itu masih berpotensi terjadi gempa yang lebih besar," ungkapnya. (*)