POPULER PADANG: BPBD Nilai Petunjuk Jalur Evakuasi Tsunami Mulai Buram dan Harga Telur Melonjak

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang BPBD Kota Padang Nilai Petunjuk Jalur Evakuasi Tsunami Mulai Buram, dan Cek Shelter Tsunami.

Kemudian berita Harga Telur Melonjak di Padang : Distan Sebut Kenaikan Harga Pakan, dan Permintaan Meningkat.

Baca berita selengkapnya :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menilai petunjuk menuju lokasi zona aman pada saat terjadi tsunami sudah mulai rusak dan buram.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Kota Padang, Endrizal, dalam persiapan masyarakat menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami yang ada di Kota Padang, Sabtu (27/8/2022).

"Sebetulnya kita sudah siap melaksanakan mitigasi bencana, hanya penyempurnaan yang lebih baik saja lagi," kata Endrizal.

Pihaknya sudah melaksanakan kegiatan Kelurahan Tangguh Bencana, termasuk juga Keluarga Bencana.

"Namun, belum optimal," kata Endrizal.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengoptimalkannya kembali dengan membentuk kesiapan dalam komunitas yang dinamai Tsunami Ready Community.

"Ini yang kita lakukan dengan keterlibatan banyak pihak. Ini yang kita harapkan, semua pihak sudah siap untuk mengantisipasi bagaimana bencana yang akan muncul," kata Endrizal.

Program lainnya terkait mitigasi bencana, pihaknya juga telah memperjelas adanya petunjuk jalur evakuasi di Kota Padang, Provinsi Sumbar.

"Walaupun petunjuk ini sudah agak kabur. Akan kita perbaiki juga petunjuk ini, dan yang kurang kita lengkapi. Shelter sudah ada sebanyak tiga unit di lokasi berbeda di Kota Padang," kata Endrizal.

Pihaknya dari BPBD Kota Padang akan kembali untuk melakukan pengecekana tentang kekuatannya, dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk pemakaian shelter tersebut.

Baca juga: Kredit Rumah Padang: Goba Indah Residence Hadirkan, Promo DP 1 Persen Selama Agustus 2022

2. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat, yang juga membawahi bidang peternakan mengungkap melonjak harga telur di pasar Kota Padang lantaran beberapa sebab.

Menurut Syahrial Kamat, awal kenaikan harga telur dikarenakan harga pakan, yang ikut melambung naik serta penyebab lainnya.

"Permintaan semakin banyak sementara tidak diseimbangi dengan jumlah produksi, produksi masih begitu saja, itu yang menyebabkan naiknya telur," ungkap Syahrial Kamat, Sabtu (27/8/2022)

Sejauh ini, lanjutnya lonjakan harga telur tidak hanya terjadi di Kota Padang, namun merata hampir di seluruh Indonesia.

Untuk itu, Ia mengimbau peternak yang biasanya memasok keluar agar mengutamakan pasar di Padang terlebih dahulu.

"Karena memang sebagian, telur dari Padang dipasok ke luar. Untuk itu kita mengimbau supaya dipenuhi dulu pasar di kota," ungkap Syahrial Kamat.

Disamping itu, Syahrial Kamat juga mengharapkan peternak memperbanyak pasokan telur dengan cara menambah jumlah ayam bertelurnya.

Selain harga pakan, imbuh Syahrial Kamat terkait naiknya harga telur juga dipicu oleh banyak permintaan masyarakat.

Dikatakannya, harga telur kini per lapiak diatas Rp 50 ribu, yang biasanya hanya Rp 40 Ribu.

Harga Melonjak

Dilansir TribunPadang.com, harga di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar melonjak naik, dibanding beberapa hari lalu.

Harga telur di Pasar Tabing, misalnya telur ayam ras ukuran jombo kini mencapai Rp 2200 per butir. Dibanding sebelumnya, harga telur tersebut hanya Rp 1800 per butir, Sabtu (27/8/2022).

"Kenaikan ini terjadi sejak seminggu yang lalu," ungkap Junaini seorang pedagang telur, Junaini saat ditemui di Pasar Tabing, Sabtu (27/8/2022)

Pantauan TribunPadang.com, harga  di Pasar Tabing, misalnya telur ayam ras ukuran jombo kini mencapai Rp 2200 per butir.

Ia menambahkan, telur ayam ras ukuran sedang kini melonjak naik menjadi Rp 2000 per butir.

Sementara sebelumnya hanya Rp 1500 per butir atau Rp 15 ribu per sepuluh butir.

"Kalau per lapiak kini Rp 55 Ribu sampai Rp 60 Ribu, sebelumnya hanya Rp 40 sampai Rp 43 ribu," ungkap Junaini.

Junaini mengaku juga tidak mengetahui penyebab naiknya harga telur.

Hanya saja, pemasok telur menaikan harga yang membuat Ia terpaksa ikut menaikan harga.

Diakuinya, melonjaknya harga telur berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat.

"Biasanya beli per lapiak, kini hanya beli per sepuluh butir saja," ungkapnya.

Naiknya harga telur juga dibenarkan pedagang telur Fadil, katanya harga telur ayam ras kisaran Rp 2000 sampai Rp 2300 per butir.

Lalu telur itik kini Rp 3000 per butir sebelumnya Rp 2500 per butir.

"Lalu telur ayam kampung kini Rp 2500 per butir sebelumnya Rp 2000," ungkapnya.

Sejauh ini harga di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), juga mengakui bahwa harga melonjak naik. (*)