Wacana Harga Pertalite Naik
Soal Wacana Harga Pertalite Naik, Kadin Sumbar: Jarak 500 Meter Jalan Kaki Saja, dan 2 KM Bersepeda
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumbar, Ramal Saleh merespon wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite atau kab
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumbar, Ramal Saleh merespon wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite atau kabar harga pertalite naik.
Untuk diketahui, wacana pemerintah menaikkan harga BB subsidi jenis Pertalite dan solar atau harga pertalite naik, kini makin santer dibicarakan khalayak ramai.
Harga pertalite diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 30 persen menjadi sekitar Rp10.000 per liter.
Menurut Ramal Saleh, kenaikan pertalite ini akan menjadi beban bagi masyarakat yang beribas pada naiknya ongkos angkut
"Kalau diturun lagi, akan berimbas pada kenaiakan harga barang," ungkap Ramal Saleh, Jumat (26/8/2022)
Lanjutnya, disatu sisi pemerintah tidak ada pilihan lain, karena sekarang sudah krisis.
Ramal Saleh menilai jika memang terjadi kenaikan BBM subsidi ini, masyarakat harus maknai dengan lebih bijak.
"Kalau bisa masyarakat kita seperti negera lain, kalau jarak 500 meter itu jalan kaki saja, kalau satu atau dua kilometer/KM pakai sepeda saja," ungkap Ramal Saleh.
Ramal Saleh menambahkan, pemerintah juga harus menyiapkan, sarana jalan kaki yang baik, lalu ada jalur bagi para pesepeda.
Baca juga: Wacana Harga Pertalite Naik: Anggota DPRD: Mobil Bagus, Pajero dan Fortuner, tak Masalah Dinaikkan
Wacana Harga Pertalite Naik
Dilansir TribunPadang.com, kabar pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar kian santer dibicarakan menjadi; wacana harga pertalite naik.
Merujuk wacana harga pertalite naik, nantinya diperkirakan harga pertalite akan mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari Rp 7.850 menjadi sekitar Rp10.000 per liter.
Menanggapi isu maupun wacana harga pertalite naik, seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nofrizon pun angkat bicara.
Menurutnya, pemerintah harus melihat secara jernih kebijakan untuk menaikan harga BBM subsidi pada dampak yang akan dirasakan masyarakat.
Lanjutnya, jangan sampai naiknya harga BBM membuat masyarakat kurang mampu menjadi korbannya.