Kota Pariaman

Saya Tahu Orang Ini Tadi Makan Apa, Kisah Supardi 18 Tahun Jaga WC Umum di Pantai Gandoriah Pariaman

"Sekarang kalau masuk WC yang kotor, saya sudah tau ini orang habis makan apa dari jenis dan baunya," terangnya mengenang keahlian aneh itu.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Seorang penjaga WC umum di bawah landmark Pantai Gandoriah Pariaman, Supardi (63) sedang memeriksa kebersihan sejumlah toilet, Jumat (26/8/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Banyak termenung Supardi (63) hari ini, WC umum tempat mangkalnya lengang, terpaksa ongkang-ongkang kaki pria berkepala plontos itu di sebuah WC umum kawasan Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Jumat (26/8/2022).

Pria berpostur 175 cm itu hanyut dalam bangku plastik berwarna hijau, sembari menonton sejumlah video di telepon pintarnya.

"Sepi hari ini, dari pagi baru satu orang," kata pria yang datang ke Kota Pariaman pertengahan tahun 1990an itu.

Baca juga: Serba-serbi Tabuik Pariaman: Beberapa Kali Laporan Anak Tersesat, Diumumkan di Pantai Gandoriah

Baca juga: Mampir ke Sentra Sala di Pantai Gandoriah saat ke Pariaman, Nikmati Sala Bulek hingga Sala Kapitiang

Pria asal Medan itu sudah 18 tahun menekuni profesi sebagai penjaga WC umum, sudah 4 kali pula ia pindah tugas dari satu WC ke WC lainnya.

Selaku penjaga WC umum, Supardi harus datang lebih pagi dari para pengunjung dan pulang lebih malam, gayung dan sikat WC adalah senjatanya.

Persoalan kotoran manusia adalah hal remeh untuknya yang sudah merasakan cipratan air seni dari botol plastik membasuh mukanya.

Sembari mendeham Sapardi mulai memaparkan kisahnya tersangkut sebagai tukang jaga WC umum.

"Jadi karena tidak ada tempat tinggal saya bilang sama atasan untuk tinggal di rumah sampah dekat stasiun Pariaman," kata pria yang awalnya bekerja sebagai tukang sapu pasar dan jalan di Kota Pariaman itu.

Atasannya kaget dengan pilihan itu, tapi Supardi sudah yakin dan tidak mempermasalahkan kalau tempat itu bau dan jorok.

Baca juga: Serba-serbi Tabuik Pariaman: Beberapa Kali Laporan Anak Tersesat, Diumumkan di Pantai Gandoriah

Tinggal di rumah sampah selama beberapa bulan, atasan Supardi memintanya untuk membersihkan WC umum di sebelahnya.

WC itu ada 2 buah, satu untuk perempuan dan satu untuk laki-laki, keadaannya kotor dan bau karena tidak ada yang membersihkan.

Bayangkan saja tenaga yang harus ia habiskan untuk membuat pengguna WC umum itu kembali datang, setelah lama dibiarkan kotor.

Kondisi serupa ini bukan masalah bagi Supardi yang sudah pernah salah raba isi kantong plastik berisikan kotoran manusia saat jadi tukang sapu.

Bekas kotoran manusia yang berserakan itu baginya hanya angin lalu, seingatnya ada tipe-tipe juga kotoran manusia ini dalam kloset.

Selain tipe kotoran manusia, ragam warna dan bau air seni juga sudah banyak terekam dalam ingatannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved