Berita Padang Hari Ini

Kisah Zulbachri, Bekerja Sebagai Petugas Kebersihan Selama 33 Tahun, Mampu Kuliahkan 3 Orang Anaknya

Kisah petugas keberseihan di Kota Padang, yang bertanggung jawab atas tugasnya walaupun sedang turun hujan dengan intensitas sedang, Kamis (25/8/2022)

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Zulbachri yang merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tetap bertugas walaupun sedang turun hujan, Kamis (25/8/2022) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kisah petugas kebersihan di Kota Padang, yang bertanggung jawab atas tugasnya walaupun sedang turun hujan dengan intensitas sedang, Kamis (25/8/2022).

Sejak pagi hari sebagian Kota Padang sudah basah akibat hujan yang turun dengan intensitas sedang.

Beberapa jalan raya pun terlibat sibuk, dikarenakan masyarakat yang serentak pergi dari rumah untuk bekerja mengejar rezekinya masing-masing.

Baca juga: Kisah Viral Kakek Warjdi Beli Mobil dengan Uang Sekarung: Masuk Dealer dengan Pakaian Lusuh

Sedangkan kawasan wisata termasuk Pantai Padang terlihat lancar dan malah sepi dari pengunjung.

Biasanya jalan yang ada di kawasan Pantai Padang diramaikan masyarakat yang jogging atau hanya sekedar jalan santai pada pagi hari.

Sementara itu, Zulbachri yang berusia 56 tahun tengah sibuk di bawah kondisi hujan untuk memilah sampah.

Zulbachri merupakan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.

Zulbachri yang merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tetap bertugas walaupun sedang turun hujan, Kamis (25/8/2022)
Zulbachri yang merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tetap bertugas walaupun sedang turun hujan, Kamis (25/8/2022) (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Ia ditugaskan memilah sampah di Jalan Samudera, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Zulbachri bercerita kepada TribunPadang.com bahwa ia tinggal di Hulu Gadut Rt 01/Rw 06, Kelurahan Koto Baru Limau Manih Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumbar.

"Setiap pukul 05.30 WIB, saya berangkat dari rumah menggunakan becak motor (Bentor) menuju kawasan Jalan Samudera. Nantinya, bentor ini saya parkirkan di dekat masjid," kata Zulbachri (56).

Baca juga: Kisah Guru Honor di Padang Mengajar Selama 15 Tahun, Digaji Rp 1 Juta, Berharap Diangkat Jadi PPPK

Dikarenakan rumah yang jauh dari lokasi tempat kerjanya, Zulbachri (56) selalu membawa makanan serta minuman yang disiapkan dari rumah.

Selain itu, dirinya juga membawa mantel serta beberapa perkakas atau peratalan bengkel jika kendaraannya mengalami kerusakan pada saat di jalan.

"Karena kalau kita membawa kendaraan ini harus pandai membawa memperbaikinya sedikit, walau tidak semuanya. Namun, kalau sudah mesinnya yang rusak, baru diserahkan ke ahlinya atau bengkel," kata Zulbachri sambil bergurau.

Zulbachri sempat menjadi petani ketika masih menjadi honorer di Dinas Lingkungan Hidup sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setiap pagi hari, Zulbachri menyapu di Jalan Samudera dengan tanggung jawab sepanjang satu kilometer.

Baca juga: Kisah Rinaldi Penjual Ikan di TPI Karan Aur Kota Pariaman, Ikan Banyak Pembeli Sepi

Titik lokasi yang harus dibersihkan sudah dibagi dan dirinya mendapat tanggung jawab di dekat Pasar Ikan Pantai Padang.

"Itu merupakan tanggung jawab masing-masing petugas, walaupun sedang hujan tetap bekerja. Sebenarnya ada dikasih mantel," kata Zulbachri saat diwawancarai TribunPadang.com.

Sampah plastik dan dedaunan yang berserakan di area yang menjadi tanggung jawab dirinya akan disapu dan dipilah untuk dimasukkan ke dalam karung yang sudah disiapkan.

"Nanti akan datang kendaraan atau mobil sampah untuk mengambilnya. Jadi di taruh saja di lokasi biasanya di dekat jalan," kata Zulbachri.

Suka Duka Zulbachri Menjadi Petugas Kebersihan

Zulbachri (56) bercerita sudah menjadi petugas kebersihan selama 33 tahun sejak tahun 1989 yang silam.

Berawal dari honorer hingga diangkat menjadi PNS pada tahun 2009.

"Selama dari 1989 sampai 2009 itu honor. Kalau dahulu itu honor itu sekitar Rp 350 ribu rupiah, sedangkan untuk PNS saat ini gajinya menurut golongan, saya sudah 2B," katanya.

Zulbachri mendapat gaji pokok dan tunjangan selama diangkat menjadi PNS.

Namun, ia merasa dahulu kehidupannya lebih baik walaupun gaji belum sebesar saat ini.

Hal itu dikarenakan dahulu gaji yang dianggap kecil saat ini mampu untuk menghidupi keluarganya, dikarenakan bahan pokok dan kebutuhan lainnya masih terbilang murah.

Sedangkan pada saat ini sesuatu yang akan dibelinya lebih tinggi harganya, sehingga gaji yang sudah cukup besar tidak sebanding dengan kebutuhan keluarganya.

"Suka dukanya menjadi petugas kebersihan adalah adanya masyarakat yang menganggap tidak bekerja dengan baik. Misalnya kita masih bekerja, dan belum sampai di depan toko atau warung milik masyarakat. Malah dikatakan tidak menyapu bagian di depan kedainya, padahal belum sempat saja lagi," kata Zulbachri.

Selama bertugas menjadi petugas kebersihan, Zulbachri menyampaikan pengalamannya pernah menemukan uang Rp15 ribu dan Rp50 ribu rupiah.

Zulbachri yang merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tetap bertugas walaupun sedang turun hujan, Kamis (25/8/2022)
Zulbachri yang merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tetap bertugas walaupun sedang turun hujan, Kamis (25/8/2022) (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Ia menilai kawasan Kota Padang masih belum bersih dari sampah.

"Dibilang bersih belum, tapi dalam usaha sekarang. Apalagi saat ini dalam masa penilaian Adipura, jadi harus berusaha agar kota ini bersih," katanya.

Petugas yang dikerahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang masih kurang, dan diharapkannya ada penambahan agar lebih maksimal dan bersih lagi.

"Kalau dapat petugas ini disejahterakan agar lebih semangat, sedangkan untuk peralatan dicukupi setiap tahun agar pekerjaan bisa lebih maksimal," kata Zulbachri.

Ia berpesan kepada masyarakat Kota Padang agar tidak membuang sampah sembarangan, karena masalah sampah bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan saja.

"Masalah sampah tanggungjawab bersama," kata Zulbachri.

Berhasil Kuliahkan 3 Orang Anak Sampai Tempuh Pendidikan Sarjana

Sebagai petugas kebersihan, Zulbachri mengaku bahagia bisa memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya hingga pendidikan tinggi.

"Anak saya ada empat orang bersaudara. Untuk yang paling dewasa adalah perempuan dan sudah wisuda dengan jurusan pendidikan di STKIP PGRI Sumbar. Namun, masih mencari pekerjaan," kata Zulbachri.

Anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan juga akan wisuda pada tahun ini, diperkirakannya pada bulan Desember 2022 di Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK jurusan Psikologi.

"Anak ketiga saya berjenis kelamin laki-laki tidak sekolah dan sudah bekerja sebagai buruh. Sedangkan yang paling kecil berjenis kelamin laki-laki baru masuk ke Universitas Andalas (Unand)," kata Zulbachri. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved