Berita Padang Hari Ini
Kisah Zulbachri, Bekerja Sebagai Petugas Kebersihan Selama 33 Tahun, Mampu Kuliahkan 3 Orang Anaknya
Kisah petugas keberseihan di Kota Padang, yang bertanggung jawab atas tugasnya walaupun sedang turun hujan dengan intensitas sedang, Kamis (25/8/2022)
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Setiap pagi hari, Zulbachri menyapu di Jalan Samudera dengan tanggung jawab sepanjang satu kilometer.
Baca juga: Kisah Rinaldi Penjual Ikan di TPI Karan Aur Kota Pariaman, Ikan Banyak Pembeli Sepi
Titik lokasi yang harus dibersihkan sudah dibagi dan dirinya mendapat tanggung jawab di dekat Pasar Ikan Pantai Padang.
"Itu merupakan tanggung jawab masing-masing petugas, walaupun sedang hujan tetap bekerja. Sebenarnya ada dikasih mantel," kata Zulbachri saat diwawancarai TribunPadang.com.
Sampah plastik dan dedaunan yang berserakan di area yang menjadi tanggung jawab dirinya akan disapu dan dipilah untuk dimasukkan ke dalam karung yang sudah disiapkan.
"Nanti akan datang kendaraan atau mobil sampah untuk mengambilnya. Jadi di taruh saja di lokasi biasanya di dekat jalan," kata Zulbachri.
Suka Duka Zulbachri Menjadi Petugas Kebersihan
Zulbachri (56) bercerita sudah menjadi petugas kebersihan selama 33 tahun sejak tahun 1989 yang silam.
Berawal dari honorer hingga diangkat menjadi PNS pada tahun 2009.
"Selama dari 1989 sampai 2009 itu honor. Kalau dahulu itu honor itu sekitar Rp 350 ribu rupiah, sedangkan untuk PNS saat ini gajinya menurut golongan, saya sudah 2B," katanya.
Zulbachri mendapat gaji pokok dan tunjangan selama diangkat menjadi PNS.
Namun, ia merasa dahulu kehidupannya lebih baik walaupun gaji belum sebesar saat ini.
Hal itu dikarenakan dahulu gaji yang dianggap kecil saat ini mampu untuk menghidupi keluarganya, dikarenakan bahan pokok dan kebutuhan lainnya masih terbilang murah.
Sedangkan pada saat ini sesuatu yang akan dibelinya lebih tinggi harganya, sehingga gaji yang sudah cukup besar tidak sebanding dengan kebutuhan keluarganya.
"Suka dukanya menjadi petugas kebersihan adalah adanya masyarakat yang menganggap tidak bekerja dengan baik. Misalnya kita masih bekerja, dan belum sampai di depan toko atau warung milik masyarakat. Malah dikatakan tidak menyapu bagian di depan kedainya, padahal belum sempat saja lagi," kata Zulbachri.
Selama bertugas menjadi petugas kebersihan, Zulbachri menyampaikan pengalamannya pernah menemukan uang Rp15 ribu dan Rp50 ribu rupiah.
