Dinas Kesehatan Kota Pariaman Menilai Antisipasi Dini KLB DBD Lebih Efektif dari Fogging

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kota Pariaman, menilai antisipasi dini lebih efektif

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Seorang petugas sedang menghidupkan mesin sebelum melaksanakan Fogging di ruang tahanan polres Pariaman, Rabu (10/8/2022) 

Gejala lainnya adalah nyeri otot,  pengidap DBD akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh, seperti belakang mata, otot, sendi, serta tulang.

Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat, selama 4 hingga 10 hari awal saat virus dengue memasuki tubuh.

Nyeri otot dapat terjadi bersamaan dengan demam tinggi serta sakit di kepala dan juga dapat menjadi gejala dbd pada anak.

Lalu sakit kepala, dimana beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi.

Sakit kepala parah juga disertai dengan rasa nyeri pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

Selanjutnya gejala lain adalah mual dan muntah karena rasa tidak nyaman pada perut, serta gejala lainnya adalah kelelahan karena imun tubuh melemah.

"Kalau sudah merasakan gejala itu langsung saja ke Puskesmas terdekat untuk diobati," katanya.

Tapi kondisinya sekarang banyak masyarakat malah menunggu sampai penularan DBD sudah kronis, karena kurangnya kesadaran pasien.

Baginya jika pasien terkena DBD datang ke tempat layanan kesehatan, maka pihaknya akan melaksanakan prosedur pelayanan sesuai ketentuan.

Seperti pengobatan, perawatan, perujukan dan pemantauan hingga kondisi pasien kembali pulih. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved