Pesan Terakhir Catur Prasetya, Korban Tenggelam Pantai Parangtritis: Tidak akan Pulang Pukul 4 Sore
Terungkap pesan terakhir Catur Prasetya, siswa SMK Ibu Kartini Kota Semarang yang menjadi korban tenggelam di pantai Parangtritis.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Novri Eka Putra
TRIBUNPADANG.COM - Terungkap pesan terakhir Catur Prasetya, siswa SMK Ibu Kartini Kota Semarang yang menjadi korban tenggelam di pantai Parangtritis.
Catur mengatakan kepada saudara perempuannya tidak akan pulang pada pukul 16.00.
Dirinya juga minta diantar ke sekolah sebelum kejadian.
Orang tua Catur Prasetya kini hanya bisa pasrah dengan nasib sang anak.
Catur Prasetya dinyatakan hilang tenggelam saat berenang di pantai Parangtritis.
Baca juga: Preview Drakor Extraordinary Attorney Woo Episode 15, Choi Soo Yeon Minta Young Woo Temui Lee Jun Ho
Baca juga: Lirik Lagu Mukamu Manis seperti Gula Lemon Kecap Sirup ABC yang Viral di Tiktok
Catur merupakan anak keempat dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki pasangan Wahono dan Sutirah.
Sebelum kepergiannya, Wahono ayah korban tidak mendapatkan firasat apa-apa.
Hanya saja korban sempat mengatakan kepada kakak perempuannya bahwa tidak akan pulang pada pukul 16.00.
"Iya korban bilang ke kakaknya pada hari sebelum kejadian bahwa tidak ada di rumah jam 4 sore," ucapnya.
Kabar tenggelamnya korban diperoleh Wahono dari anak perempuannya setelah magrib.
Wahono yang pada saat itu tidak berada di rumah, langsung bergegas pulang.
"Anak perempuan saya telpon minta saya pulang. Saya masih di Simpang Lima, saya ga mau kalau diberitahu tidak secara persis, habis itu diberitahu, saya di jalan panik," terangnya.
Wahono merasa kaget medengar kabar tentang sang anak.
Dia menjelaskan, pertemuan terakhirnya dengan korban saat mengantarnya ke sekolah.
Korban meminta diantarkan ke sekolah lantaran dari pihak sekolah hari itu melarangnya membawa motor.