Kota Pariaman
Melihat Prosesi Basalisiah Antar Rumah Tabuik, Bagian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Basalisiah Antar Rumah Tabuik untuk Mendramatisir Kejadian di Padang Karbala, Bagian Prosesi Hoyak Tabuik
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rima Kurniati
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sehabis proses maambiak tanah di Kampuang Kaliang dan Kelurahan Alai Galombang, kedua rumah Tabuik berselisih hingga terjadi gesekan di simpang Tabuik.
Gesekan antar anak nagari kedua rumah Tabuik ini terjadi sehabis sholat isya sekita pukul 21.00 WIB, posisi rumah Tabuik pasa berada persis di depan simpang Tabuik hendak menuju pasar rakyat.
Sedangkan rumah Tabuik subarang posisinya berada di dekat jembatan depan plaza Pariaman menuju simpang Tabuik.
Dalam posisi ini kedua rumah Tabuik Pariaman hendak kembali ke lokasi rumah Tabuik masing-masing.
Dalam perjalanan itu keduanya berselisih di simpang Tabuik, perselihan ini ditemani dengan alunan gandang basosoh dari gandang tambuah dan gandang rasa keduanrumah Tabuik.
Terlihat saat memainkan gandang basosoh ini kedua anak nagari dari masing-masing rumah Tabuik sangat menikmati alunan gandang itu.
Alunan gandang yang terdengar seperti genderang perang ini, turut memacu adrenalin dan semangat dari kedua rumah Tabuik.
Setelah puluhan menit kedua nagari memainkan gandang basosoh sesekali botol plastik melayang di udara.
Beberapa kali terlihat beberapa anak nagari dari kedua rumah Tabuik terpancing dan coba menyerang dan keluar dari barisan.
Namun kondisi ini tidak menyurutkan ratusan masyarakat yang tetap setia menyaksikan kedua rumah Tabuik ini basalisiah.
Setelah lebih dari 30 menit menabuh gandang basosoh barulah kedua rumah Tabuik mulai berjalan untuk basalisiah.
Dalam perselisihan itu keduanya beradu fisik bahkan ada yang melempar gandang tambua ke pada seorang anak nagari.
Namun alunan gandang basosoh masih jua terdengar sembari beberapa anak nagari beradu fisik (dorang-dorongan), beberapa warga yang berada disekitar lokasi juga meramaikan dengan melempar botol plastik.
Namun setelah keduanya lewat, kondisi berjalan seperti biasa saja alunan gandang basosoh masih terus bergema sembari kedua rumah Tabuik kembali ke pos masing-masing.