Ekslusif
Sarasah Banda Langsung: Surga Tersembunyi di Batu Gadang, Lubuk Kilangan, Kota Padang Sumatera Barat
TIMBULUN, sebuah daerah terpencil di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Berbatasan dengan
TIMBULUN, sebuah daerah terpencil di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Yakni berbatasan dengan hutan lindung di kawasan Bukit Barisan, di daerah ini terdapat wisata air terjun yang masih eksotis.
Bagi masyarakat sekitar, air terjun ini ibarat "surga tersembunyi" di pedalaman Batu Gadang yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Apalagi, air terjunnya bertingkat tiga, dan masyarakat sekitar menamai air terjun tersebut Sarasah Banda Langsuang.
"Masing-masing air terjun di Sarasah Banda itu diberi nama Sarasah Banda Langsung 1, Sarasah Banda Langsuang 2 dan Sarasah Banda Langsuang 3. Alam sarasah itu masih eksotis," kata Ketua Pemuda Kelurahan Batu Gadang, Doni Eka didampingi wakilnya, Deny Devicha.
Sarasah Banda Langsuang, menurut Doni, tak kalah jauh dibandingkan air terjun lainnya. Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, sarasah ini bagi masyarakat urban tentunya bisa dimanfaatkan sebagai tempat representatif untuk melepas penat dan stres dari aktifitas rutin.
Air terjun bertingkat di Sarasah Banda Langsuang, dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung, karena jarak air terjunnya berdekatan.
Seperti Sarasah Banda Langsuang 1 dengan Sarasah Banda Langsuang 2 contohnya, itu berjarak sekitar 200 meter.
Baca juga: Selama Semester I Tahun 2022, PT Semen Padang Ekspor Semen 227.442 MT
Menariknya, di Sarasah Banda Langsung 2 juga terdapat lubuk sedalam lebih kurang 3 meter dengan luas 7x6 meter.
Kemudian di Sarasah Banda Langsung 3 yang berjarak sekitar 300 meter dari Sarsasah Banda Langsuang 2, terdapat tebing menjulang tinggi kurang lebih 20 meter yang bisa dimanfaatkan untuk olahraga panjat tebing.
Hanya saja, kata Doni, akses jalan menuju ke sana masih setapak dengan cara menyusuri bibir sungai sejauh lebih kurang 1 kilometer/KM atau sekitar 30 menit perjalanan dari ujung jalan Timbalun. Sepanjang perjalanan, juga terdapat hamparan ladang milik masyarakat setempat.
"Biasanya yang ke Sarasah Banda Langsung itu hanya masyarakat peladang. Kalau orang dari luar, jarang bertandang ke sarasah ini. Makanya, sampai sekarang ini alam sarasah itu masih tampak eksotis," ujar Doni.
Baca juga: HUT ke-64 Pengambilalihan PT Semen Padang: Launching Aplikasi Nabuang Sarok hingga Peresmian PLTA
Didukung Semen Padang
Wakil Ketua Pemuda Batu Gadang, Deny Devicha menambahkan bahwa pemuda bersama masyarakat Timbulun, sudah memiliki keinginan untuk memanfaatkan potensi Sarasah Banda Langsung sebagai tempat wisata alam outbond. Salah satunya, flying Fox.
"Flying fox salah satu potensi yang bisa dikembangkan di Sarasah Banda Langsuang. Lereng perbukitan dan alamnya sangat mendukung sekali. Jika ini terwujud, bisa dikatakan Sarasah Banda Langsung Timbalun menjadi tempat wisata baru di Kota Padang," kata Deny.
Namun begitu, pemuda butuh dukungan dari pelbagai pihak untuk mengeksplore potensi wisata Sarasah Banda Langsuang.
Saat ini, kata dia, baru PT Semen Padang yang dengan terbuka telah memberikan dukungan kepada pemuda untuk memajukan wisata Sarasah Banda Langsuang.
Bahkan kekinian, PT Semen Padang telah memberikan bantuan pengecoran jalan ke Timbalun. Bantuan tersebut, berupa batu split sebanyak 64 ton dan ready mix 70 kubik yang digunakan untuk pengecoran jalan tanah sepanjang 128 meter dengan lebar 3 meter.
"Selama ini beberapa titik jalan ke Timbulun banyak rusak parah. Jalannya berlubang dan bebatuan. Kalau hujan lebat, jalan yang rusak di Timbulun ini berlumpur dan sulit dilewati kendaraan".
"Bahkan, ada juga pengendera sepeda motor yang terjatuh ketika melintasi jalan tersebut," ujarnya.
Tokoh masyarakat Batu Gadang yang menginisasi pengecoran jalan Timbalun bernama Silsilia Weking menyebut, pengecoran jalan ke Timbulun tidak hanya dapat mempermudah mobilisasi masyarakat, tapi secara tidak langsung juga dapat meningkatkan ekonomi.
"Di Timbalun itu ada areal persawahan dan ladang yang begitu luas yang digarap masyarakat sekitar. Namun saat panen, mereka kesulitan membawa hasil panennya ke pasaran. Tapi ke depan tidak lagi, pekan lalu kami telah memulai pengecoran jalan ke Timbalun," katanya.
Wanita yang akrab disapa Lia Weking itu juga mengucapkan terima kasih kepada pemuda Batu Gadang. Karena menurutnya, pengecoran jalan ke Timbulun ini juga berkat adanya peranan dari pemuda.
"Pengecoran jalan ini digotong royongkan oleh pemuda dan masyarakat Timbulun," ujarnya.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, mengatakan, PT Semen Padang mendukung pengecoran jalan ke Timbalun, merupakan wujud kepedulian PT Semen Padang terhadap lingkungan.
"Batu gadang itu bagian dari masyarakat lingkungan perusahaan. Mudah-mudahan, niat masyarakat bersama pemuda Batu Gadang untuk mewujudkan kawasan wisata alam baru di Kota Padang dapat terealisasi," katanya.(*)
