Kabupaten Padang Pariaman

Dampak Harga Cabai Meningkat: Sebagian Masyarakat Batu Basa Padang Pariaman, Makin Kesulitan Ekonomi

Harga cabai merah di Pasar batu  Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar kini menyentuh angka Rp 120 ribu per

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Pembeli sedang memilih belanja di Pasar Batu Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rabu (13/7/2022) sore. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN- Harga cabai merah di Pasar batu  Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar kini menyentuh angka Rp 120 ribu per kilogram/Kg.

Hingga saat ini, gejolak serta lonjakan harga cabai menyebabkan masyarakat cukup mengahadapi kesulitan.

Seorang pembeli Asmawita (55) warga Batu Basa, harus menanggung kesulitan selama tiga bulan  belakang akibat kenaikan harga kebutuhan pokok ini.

“Sudah hampir 3 bulan adanya kenaikan harga ini, sehingga emnggangu sekali dan membuat kami masyarakat kesulitan,” jelas Asmawita kepada TribunPadang.com, Kamis (14/7/2022).

Dikatakan, kesulitan hidup yang dialami sebagian masyarakat lantaran pemasukan dan pengeluran sehari-hari tidak sesuai. Lagi pula, katanya kondisi harga kebutuhan pokok terus melonjak.

Terlebih Asmawati dan keluarga menggantungkan pemasukan dari menjual pinang dan kelapa, yang harga 1 Kg Pinang Rp 5 ribu, kemudian harga kelapa Rp 1 ribu per butir.

Setiap hari pemasukan dari berjualan itu menurutnya tidak menentu, sedangkan kebutuhan pokok setiap hari harus tersedia untuk makan keluarganya.

“Sekarang harga cabai merah itu Rp 120 ribu per Kg, harga cabai rawit Rp 60 ribu per Kg dan harga bawang merah Rp 60 ribu per Kg, semuanya itu mengalami kenaikan dari biasanya,” jelas Asmawita.

Kendati demikian agar kebutuhan keluarganya tercukupi, saat ini Asmawita mengakali harga tinggi ini dengan membeli kebutuhan lebih sedikit dari biasanya.

Ia menilai dengan kondisi serupa ini agak kewalahan terlebih ia memiliki anak yang kebutuhannya tidak berkurang karena kenaikan harga.

“Saya berharap apa yang saya jual (pinang dan kelapa) harganya bisa seperti semula, sedangkan harga kebutuhan pokok ini bisa turun agar tidak menyulitkan masyarakat,” sebut Asmawita.

Senada dengan Asmawita, pedagang nasi di Pasar Batu Basa Ranti Dewi (50) menilai bahwa kenaikan harga ini membuatnya kesulitan.

Kesulitan ia rasakan saat kenaikan harga bahan pokok ini, harga jualannya tidak bisa dinaikan begitu saja karena akan berdampak pada pembeli.

“Kalau harga makanan saya naikan juga pasti pembeli pergi, jadi pemasukan malah tambah berkurang,”  terangnya.

Menyikapi hal tersebut kata Ranti ia harus berpandai-pandai, ditengah harga bahan pokok yang melonjak tapi tetap menjual makanan dengan harga normal.

Pembeli sedang memilih belanja di Pasar Batu Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rabu (13/7/2022) sore.
Pembeli sedang memilih belanja di Pasar Batu Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rabu (13/7/2022) sore. (TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI)
Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved