Korban Dugaan Penggelapan Uang Kurban Bertambah, Kali Ini Alumni SMAN 3 Bukittinggi Lapor Polisi
Korban kasus dugaan penggelapan uang kurban di Kota Bukittinggi terus bermunculan, Senin (11/7/2022). Peristiwa ini terjadi pada momen Idul Adha 2022
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Korban kasus dugaan penggelapan uang kurban di Kota Bukittinggi terus bermunculan, Senin (11/7/2022).
Kali ini ikatan alumni SMAN 3 Kota Bukittinggi yang membuat laporan polisi terkait penggelapan uang kurban di Mapolsek Bukittinggi.
Diketahui terduga pelaku dalam kasus dugaan penggelapan uang kurban ini berinisal A.
Baca juga: Korban Dugaan Penggelapan Uang Hewan Kurban di Bukittinggi, Peserta Sebut Terduga, Tauke Langganan
Pantauan TribunPadang.com, korban datang ke mapolsek pada siang hari dan langsung diterima oleh SPKT Mapolsek Bukittinggi.
Hingga sore hari, panitia kurban SMA 3 Bukittinggi memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
Wakil Panitia Kurban SMAN 3 Kota Bukittinggi, Jumra Latif mengatakan pihaknya memesan lima ekor sapi kurban kepada A.
"Hari ini kita melapor ke polisi karena kita merasa sudah ditipu," ujarnya kepada TribunPadang.com disela-sela membuat laporan.
Baca juga: Musala Batal Kurban, Warga Campago Ipuah Bukittinggi Dapat Bantuan Daging dari Masjid Lain
Jumra menuturkan, pihaknya mengetahui telah menjadi korban dugaan penggelapan ini setelah tidak dapat lagi menghubungi A.
Ditambah lagi adanya korban lain di Kota Bukittinggi yang turut menjadi korban dari perbuatan A dan melaporkannya ke polisi.
"Berdasarkan kesepakatan kita bersama, kita laporkan ini ke polisi. Apalagi nanti kita ada pertanggungjawaban ke alumni," terangnya.
Jumra melanjutkan, pihaknya sudah pernah beberapa periode lebaran Idul Adha memesan hewan kurban kepada A.
Baca juga: Musala Baitul Jannah Bukittinggi Batal Kurban Gegara Sapi Pesanan Tak Kunjung Datang
Selama itu pula pihaknya bertransaksi aman dengannya tanpa ada kendala seperti yang dialami sekarang.
"Sudah empat kali kita beli ke dia, dan ini yang kelima, tapi malah seperti ini," tegas pria paruh baya itu.
Lebih rinci Jumra menjelaskan, dari total lima sapi kurban yang dipesan pihaknya itu, memiliki total Rp101.500.000.
"Uangnya sudah kita setor sebanyak Rp98 juta," ucap dia.
Sebelumnya, Musala Baitul Jannah di Kelurahan Campago Ipuah, Bukittinggi yang juga menjadi korban pertama kali melaporkan kasus ini ke polisi.
Panitia kurban bersama pengurus musala mendatangi Mapolsek Bukittinggi pada Minggu (10/7/2022) kemarin.
Musala ini mengalami kerugian Rp100.800.000 dari total lima ekor sapi dan satu kambing yang dipesannya kepada A.
Namun, musala ini pertama kali membeli hewan kurban dengan A karena harga yang relatif rendah.
Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryanti menyebut pihaknya telah menerima kedua laporan tersebut.
Saat ini pihaknya bersama Polres Bukittinggi menyelidiki kasus ini dan memburu terduga pelaku.
"Total kerugian dari dua laporan ini sekira Rp200 juta, korbannya ada 71 orang," katanya di Mapolsek Bukittinggi.
Rita mengungkapkan, sejauh ini dari penyelidikan yang dilakukan pihaknya terdapat beberapa korban lainnya.
"Musala Tawfiq di Pulai Anak Air juga jadi korban, mereka beli dua ekor sapi ke A ini, tapi mereka belum melapor," pungkasnya. (*)