Berita Populer Padang
POPULER PADANG: Satpol PP Sebut Pemko Carikan Solusi bagi PKL, Kisah Orang Tua Rahil Rahma Viniani
Berikut ini berita Populer Padang selama 24 jam terakhir yang telah tayang di TribunPadang.com. Ada berita tentang Terus Tertibkan Pedagang
TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang selama 24 jam terakhir yang telah tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang Terus Tertibkan Pedagang di Bibir Pantai Padang, Satpol PP Sebut Pemko Telah Carikan Solusi bagi PKL.
Kemudian berita Kisah Orang Tua Rahil Rahma Viniani, Juru Service Jam di Padang yang Anaknya Lulusan Terbaik AAL.
Baca berita selengkapnya :
1. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sayangkan munculnya kembali pedagang yang berjualan di bibir pantai kawasan Pantai Cimpago, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Pemko Padang secara rutin melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bibir pantai.
Hal ini dilakukan Pemko Padang agar kondisi pantai terlihat indah dan bersih.
Kepala Bidang Ketertiban Umum, Deni Harzandy, mengatakan sepanjang kawasan pantai atau pun trotoar memang tidak dibenarkan berjualan dan membuka lapak.
Namun, bukan perkara mudah memindahkan pedagang yang berdagang demi mencari rezeki.
Seperti yang terjadi Jumat (1/7/2022) sore kemarin, pedagang menyuarakan penolakan pemindahan mereka dari bibir pantai.
Dalam penertiban tersebut tim gabungan sempat bersitegang dengan sejumlah PKL.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terpaksa anggota ditarik kembali ke Mako dan sudah dilakukan koordinasi bersama ketua pedagang serta tokoh masyarakat setempat," kata Deni Harzandy, Sabtu (2/7/2022).
Ia menjelaskan bahwa upaya penertiban sudah pasti akan terus dilakukan dengan harapan kesadaran dan kerja sama masyarakat.
Kata dia, pemerintah telah mencarikan solusi terhadap PKL yang berjualan di kawasan bibir Pantai Cimpago, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
"Semua PKL telah dipindahkan berjualan ke Lapau Panjang Cimpago beberapa tahun yang lalu," katanya.
Para PKL telah didata jauh sebelumnya dan dipindahkan ke Lapau Panjang Cimpago.
"Namun, sekarang kok muncul lagi dan memaksa untuk berjualan di trotoar dan bibir pantai," katanya.
Maka dalam hal ini satpol PP Padang bersama Tim akan terus menegakan aturan yang telah ada tersebut.
Diberitakan sebelumnya, ketegangan sempat mewarnai penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pantai Padang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (1/7/2022).
Petugas Satpol PP yang tiba sekitar pukul 17.35 WIB sempat melakukan koordinasi dengan beberapa pedagang.
Mereka pun mencoba menertibkan pedagang namun terjadi penolakan.
Cekcok pun sempat terjadi diwarnai kata-kata kasar yang dilontarkan pedagang saat menolak ditertibkan.
Eriyanto bersama Yayat sebagai perwakilan pedagang pun mencoba meminta kepada petugas Satpol PP Kota Padang agar diizinkan berjualan sementara waktu ini.
Alasan mereka karena pedagang saat ini sangat membutuhkan uang untuk anak yang akan memasuki sekolah.
Ia menjelaskan bahwa pengunjung biasanya ramai datang pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Petugas Satpol PP Kota Padang menjelaskan bahwa tidak ada yang melarang pedagang berjualan.
Namun lokasinya di arah jalan bagian ke timur.
Bukan di tempat pedagang menggelar dagangan saat ini.
Eriyanto pun tetap memohon agar pedagang diperbolehkan berjualan.
Dia mengakui kesalahannya telah berjualan di kawasan bibir pantai.
"Kalau tidak ada pedagang, pantai ini juga tidak akan ramai. Kalau tidak izinkan kami berdialog dengan Bapak Walikota," katanya.
Pedagang pun meminta agar bisa bertemu dengan Wali Kota Padang..
Mereka ingin menyampaikan uneg-uneg pedagang selama ini langsung kepada Hendri Septa selaku Walikota Padang.
Pedagang meminta agar diizinkan berjualan sampai hari Minggu (3/7/2022).
Selanjutnya Senin (4/7/2022) dilakukan diskusi penyelesaian di Kantor Satpol PP Kota Padang.
Akhirnya petugas Satpol PP tidak jadi mengangkut barang dagangan pedagang dan pergi meninggalkan lokasi Pantai Padang.
Baca juga: Prodi Sastra Indonesia & Sastra Jepang FIB Universitas Andalas, Raih Akreditasi Internasional FIBAA
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumbar 2 Juli 2022, Daerah Konvergensi Terpantau di Sumatera Barat dan Bengkulu
2. "Kagetlah saya, saya cuma bekerja begini service jam di Pasar Raya Padang,"
Kalimat tersebut terucap dari bibir Aprizal saat ditemui TribunPadang.com Jumat, (1/7/2022).
Aprizal adalah orang tua Rahil Rahma Viniani.
Pria usia 58 tahun ini begitu bahagia saat tahu anaknya keluar sebagai lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL).
Senyum mengembang di wajah Aprizal.
Rona kebahagiaan terpancar dari wajahnya.
Dia pun bercerita awal Rahil Rahma Viniani masuk AAL hingga kini menjadi satu dari lima prajurit terbaik pada angkatannya.
"Rahil Rahma Viniani lahir pada tahun 2000. Ia sekolah di SDN 35 Pengambiran, SMPN 6 Ampalu, dan kelas X SMA 4 Pariaman Kota tempat kakak dari ibunya," kata Aprizal, ditemui TribunPadang.com di Pasar Raya Padang.
Aprizal mengatakan pada kelas XI Rahil Rahma Viniani pindah ke SMA 1 Muhammadiyah Padang.
Rahil Rahma Viniani merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
Ia mengaku anaknya tidak tomboi, namun sama seperti anak perempuan lainnya.
Anak sulungnya memang menyukai olahraga seperti joging, renang, dan catur.
Bertolak dari kecintaan terhadap olah raga itu, Rahil Rahma Viniani juga pernah juara dan meraih penghargaan emas antar SMA dalam perlombaan renang dan perunggu untuk catur.
"Rahil ini dilahirkan oleh istri saya yang berasal dari Pariaman. Sedangkan saya asli Kota Padang, dan Rahil lahir di Kota Padang," katanya.
Aprizal selalu mendukung apa yang dilakukan oleh anaknya dan melengkapi kebutuhan yang diperlukan.
"Dia aktif di bidang olah raga, semoga menjadi anak yang baik dan lebih sukses dari ini. Semoga berguna untuk negara dan keluarga," katanya.
Ia menceritakan bahwa sebelum lulus TNI anak sulungnya jogging pada waktu subuh atau pagi hari dan kadang-kadang dilanjutkan pada sore hari.
"Sedangkan berenang sekali dalam satu minggu. Rahil itu belajar berenang secara otodidak saja, begitu juga dengan latihan lari," katanya.
Aprizal menjelaskan tidak ada pernah mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang prajurit.
Namun, mendukung apa yang dipilih oleh anaknya dengan melengkapi semua kebutuhan anaknya.
"Kami dari keluarga pedagang, tidak ada yang menjadi angkatan," katanya.
Aprizal sendiri sudah lama mengeluti dunia perbaikan jam.
Sejak 1993 dia sudah menjadi juru service jam.
Sekarang, pasangan Husniani (48) ini sehari-hari bekerja sebagai juru service jam di Blok A Pasar Raya Padang, Sumatera Barat.
Kala itu belum menetap namun pindah dari pasar ke pasar hingga pernah ke Pekanbaru.
Ia menjelaskan, saat ini Rahil berada di Surabaya masih menunggu pelantikan resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Rahil telah wisuda tanggal 24 Juni. Pelantikannya nanti pada tanggal 14 Juli 2022 di Istana Kemerdekaan," katanya.
Aprizal menjelaskan bahwa dirinya akan hadir nantinya melihat pelantikan anak bungsunya. (*)