HUT ke 20 Kota Pariaman, Ribuan Masyarakat Hadiri Tabligh Akbar bersama Ustad Abdul Somad
Masyarakat mengapresiasi acara Tabligh Akbar bersama Ustad Abdul Somad (UAS) dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke 20 Kota Pariaman di GOR Rawang
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Masyarakat mengapresiasi acara Tabligh Akbar bersama Ustad Abdul Somad (UAS) dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke 20 Kota Pariaman di GOR Rawang, Minggu (3/7/2022),
Apresiasi ini disampaikan oleh warga Pariaman Jamohor yang sudah hadir sejak pukul 07.00 WIB.
"Kami masyarakat Pariaman sangat mengapresiasi kedatangan UAS, karena Pariaman ini adalah satu daerah yang perkembangan Islamnya pesat," katanya pada TribunPadang.com.
Baca juga: Tabligh Akbar UAS di Pariaman: Afwandi: Koordinasi Pihak Terkait, Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
Baca juga: Gubernur Sumbar Imbau Para Investor, Lekas Lirik Kota Pariaman: Perizinan bisa Dipermudah
Ia juga mengutip tausiyah UAS, dimana Pariaman ini merupakan salah satu gerbang masuk timur tengah dari pelabuhan.
"Melalui tausiyah ini kami juga banyak menerima pencerahan dan wawasan baru dari UAS," terangnya.
Tidak ada penyesalan baginya yang sudah dari pagi hari datang untuk bisa mendapatkan duduk di baris depan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Puji Kota Pariaman Jadi Tujuan Wisata: Letak Strategis, Penghubung antar Daerah
Baca juga: Tokoh Nasional Asman Abnur Hadiri Paripurna HUT ke 20 Kota Pariaman: Fokus Kembangkan Pariwisata
Dalam tausiyahnya UAS memang menyinggung bahwa Pariaman ini merupakan gerbang masuk masyarakat timur tengah yang berdagang melalui jalur laut.
"Makanya di Pariaman ini ada panggilan sidi, panggilan ini berasal dari kata sayidi dan Sayidina yang sulit disebut oleh orang Pariaman sehingga di panggil sidi," ujarnya.
Kalau yang perempuan dipanggil syaidatuna dan kalau banyak syaidati tapi karena sulit disebut orang Pariaman jadinya Siti.

"Dulu ada orang Pariaman keturunan nabi namanya Sidi Gazalba, jadi sidi itu adalah Sayidina," sebutnya.
Pembahasan ini kata UAS juga sudah ia tulis dalam buku 37 masalah populer, jadi bukan ia menambahkan kata sayidi dan Sayidina tapi semua tertuang dalam hadist.
"Jadi masyarakat Pariaman harus tau, jadi jangan sampai saat ditanya sidi itu benar keturunan nabi, bisa menjawabnya," tuturnya. (*)